MEDAN - Salah satu penyebab jalanan Kota Medan selalu mengalami kemacetan adalah masih belum tertatanya lahan parkir yang ada.

Tak bisa dipungkiri, di lokasi-lokasi keramaian, parkir kendaraan bahkan memakan badan jalan. Hal ini menyebabkan kapasitas tampung jalan menjadi tergerus.

Wakil Walikota Medan, Akhyar Nasution, mengatakan, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi parkir-parkir tak beraturan itu adalah dengan menaikkan tarif parkir.

"Sesuai teori, tarif parkir di perkotaan memang harus mahal," katanya, di Medan.

Dengan mahalnya tarif parkir, masyarakat akan berpikir dua kali jika ingin menggunakan kendaraan pribadi jika ingin ke lokasi-lokasi keramaian yang tak begitu jauh.

Ditegaskannya, rencana tersebut dilakukan bukan karena pemerintah ingin mencari keuntungan, tetapi semata-mata ingin agar lalulintas di Medan teratur dan lancar.

Diungkapkannya, di negara-negara dengan mobilitas lalulintas tinggi, seperti Inggris, Amerika dan negara-negara Eropa lainnya telah menerapkan tarif parkir mahal. Tarif mahal tersebut sebagai konsekuensi pengendara yang telah mengambil hak kenyamanan masyarakat lain.

"Pengendara memang harus membayar kenyamanan pengguna jalan lain yang telah mereka ambil," jelasnya.

Namun, untuk menegakkan hal tersebut, pemerintah memiliki kewajiban untuk menyiapkan transportasi massa yang baik. Untuk itu, Pemko kini tengah mengebut pembahasan proyek bus rapit transit (BRT) dan light rain transit (LRT) sebagai salah satu solusi penyediaan transportasi massa di Medan.

Selain itu, pihaknya akan terus menertibkan parkir-parkir liar yang memakan badan jalan di berbagai lokasi di Medan.

"Pada intinya kami ingin lalulintas lancar, masyatakat nyaman," pungkasnya.