SIANTAR – PG seorang pria yang sudah beristri dan BS, perempuan belia yang masih berusia 18 tahun, digerebek keluarganya bersama personel kepolisian di salah satu kamar kos di Jalan Kaban Jahe, Kecamatan Siantar Selatan, Sabtu (27/1/2018) sekira pukul 17.30

Keduanya nekat melarikan diri dari keluarga masing-masing agar bisa terus memadu kasih. Sebab, hubungan keduanya tergolong ‘asmara terlarang’, karena keduanya masih mempunyai hubungan keluarga.

Pelarian mereka terendus pihak keluarga BS dan menggerebek pasangan dimabuk asmara itu, Sabtu (27/1/2018) sore. Alhasil, persoalan harus berakhir sad ending karena pihak keluarga sang remaja mengadukan PG ke polisi.

PG memang bisa dikategorikan playboy kelas juara. Bagaimana tidak, meski sudah beristri dan punya dua anak, warga Nagori Pokkan Baru, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, ini mampu merayu gadis BS agar mau hidup dengannya. Tak main-main, selama berpacaran, keduanya sudah berulangkali melakukan hubungan layaknya suami istri, hingga BS dikatakan sudah berbadan dua.

Dengan dalih mempertanggungjawabkan perbuatannya itu, PG pun mengajak BS untuk melarikan diri dari keluarganya. Karena bisa dipastikan, hubungan itu tidak bakal disetujui oleh pihak keluarga masing-masing.

EG (82), salah seorang keluarga BS mengatakan, bahwa sebelum menggrebek pasangan kekasih itu, pihak keluarga sudah cukup lelah mencari keduanya.

“Sudah tiga bulan terakhir ini kita mencari BS, karena tak pulang-pulang ke rumah orangtuanya. Istri PG juga melakukan hal yang sama, mencari tahu keberadaan suaminya. Baru kita dapat keberadaan keduanya di sini di Kota Siantar,” katanya.

Menurut dia, BS dan PG sebenarnya masih ada hubungan keluarga. Keduanya juga sama-sama tinggal di wilayah Nagori Pokkan Baru, Kecamatan Tanah Jawa.

“Terus terang, kita sangat malu mendapatkan kabar ini, karena PG dan BS masih ada hubungan keluarga. Tapi kok bisa sejahat itu PG hingga tega melarikan sampai berbulan-bulan. Kita dapatkan dari pengakuan BS dirinya telah hamil dua bulan,” ujarnya.

Pihak keluarga, terangnya, sudah melaporkan hal ini ke polisi.

“Karena ini jelas sudah memalukan keluarga,” tandasnya. Hingga Sabtu (27/1/2018) malam tadi, keduanya masih menjalani pemeriksaan di ruang Sentra Pelayananan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Siantar. “Kita masih memintai keterangan keduanya,” kata Kasubbag Humas, Iptu Resbon Gultom, ketika dikonfirmasi.