MEDAN - Prananda Surya Paloh, Putra mahkota kerajaan bisnis Surya Paloh yang kini sibuk sebagai anggota DPR RI melakukan survei terhadap peta kekuatan dukungan warganet di media sosial soal Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara.

Hasil jajak pendapat tidak diduga malah memenangkan lawan politik yang diusung oleh partainya sendiri, Nasional Demokrat (NasDem) di Pilgub Sumut yakni Djarot Saiful Hidayat dibandingkan Edy Rahmayadi.

Persentase cukup telak yakni 77 % berbanding 23 % untuk kemenangan Djarot Saiful Hidayat. Hingga saat ini suara yang masuk dalam jajak pendapat tersebut telah mencapai 14 ribu warganet yang memberikan pilihannya.

Apakah ini sudah menjadi gambaran peta kekuatan Pilgub Sumut? Belum tentu, namun ini membuktikan kalau Djarot Saiful Hidayat lebih populer dibandingkan Edy Rahmayadi.

Bisa jadi hasil ini sebagai indikator jika pilihan partai NasDem belum tepat sasaran memilih pasangan Edy Rahmayadi berpasangan Musa Rajeckshah (Ijek). Kemungkinan Edy-Ijek bisa kalah di Pilgub Sumut.

Namun sekali lagi ini hanya survei kecil mengingat jumlah follower Prananda hanya memiliki 797.668 orang di akun fanpage Facebooknya. Bahkan tidak seluruhnya pengikut Prananda merupakan penduduk Sumatera Utara yang memiliki hak suara.

"Selamat sore.. Mari kita mulai. Jika Pemilukada Sumut diadakan hari ini dengan kontestan Djarot Saiful Hidayat vs Edy Rahmayadi, siapa yg Sahabat pilih? (Silakan dipilih tapi komennya jgn baper, kita buat ramai tapi jg harus kondusif)," tulis postingan Prananda Paloh.

Sementara itu jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada pilpres kemarin di Sumatera Utara berjulah 9 juta orang.

Seperti yang diketahui Edy Rahmayadi berdampingan dengan Musa Rajeckshah telah mendaftar di KPU Sumut mendapat dukungan dari enam partai politik, yakni Gerindra, PAN, PKS, Golkar, NasDem, dan Hanura.

Sedangkan Djarot Saiful Hidayat berpasangan dengan Sihar Sitorus mendapat dukungan dari PDI Perjuangan bersama PPP.

Suara warganet di media sosial pun tampaknya lebih kencang untuk menyuarakan agar Sumut lebih baik lagi di tangan gubernurnya, mengingat telah trauma dua kali kepemimpinan di Sumut sebelumnya berakhir di kena jerat korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

DPP PPP dikabarkan telah sepakat berkoalisi dengan DPP PDIP untuk berkoalisi mengusung pasangan Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus sebagai Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut 2018-2023.

Kesepakatan ini dituangkan dengan terbitnya Surat Keputusan DPP PPP Nomor 329/SK/DPP/W/2018 yang ditandatangi oleh Ketua Umum Romahurmuziy dan Sekretaris Jenderal Arsul Sani.

"Sudah, sudah (sepakat berkoalisi), kan sudah beredar itu. Kita dukung Djarot-Sihat. Oke ya, saya mau rapat dulu sama komisi," kata Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani saat dihubungi, Rabu (10/1/2018).

Kesepakatan untuk berkoalisi ini juga dibenarkan oleh Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih.

"Sudah, kita berkoalisi usung Djarot-Sihar," katanya di Kantor DPD PDIP Sumut Jalan Jamin Ginting, Medan.

Japorman mengatakan, pihaknya akan mengantar pasangan Djarot-Sihar untuk mendaftar ke KPU Sumut pada hari ini.

"Setelah acara Haul, kita ke KPU," katanya.