MEDAN - Sorotan publik terhadap pelayanan PDAM Tirtanadi selama ini, ternyata menjadi beban moral bagi perusahan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tersebut.

Dengan berbagai keterbatasan, PDAM Tirtanadi berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan pelanggan untuk mendapatkan pelayanan ketersediaan air yang layak konsumsi.

“Kami menyadari pelayanan kami sampai saat ini belum bisa maksimal.Namun hal itu akan terus kami perbaiki secara bertahap,” ujar Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtandi, Sutedi Rahardjo saat menerima audiensi DPD KNPI Sumatera Utara, di Kantor Pusat PDAM Tirtanadi Jl.Sisingamangaraja Medan, Senin (22/1/2018).

Tampak hadir mendampingi dirut dalam pertemuan itu, antara lain Sekretaris Perusahan Jumirin, Kadiv Umum Febby Melani, Kadiv Distribusi Jhoni Muliadi serta kadiv dan kabid lainnya di lingkungan PDAM Tirtanadi.
Sementara itu dari DPD KNPI Sumut yang ikut beraudiensi mendampingi Ketua DPD KNPI Sumut Sugiat Santoso, antara lain Alimnur Nasution (Wakil Ketua OKK), Ika Anshari (Ketua Pokja Humas), Adenin Ginting (Wakil Sekretaris) dan beberapa pengurus KNPI Sumut lainnya.

Pada kesempatan itu Dirut Sutedi Rahardjo menjelaskan, masih banyak masyarakat yang belum memahami posisi PDAM Tirtanadi, dimana disatu sisi sebagai perusahaan milik daerah yang dituntut memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan disisi lain sebagai badan layanan umum yang bertugas memberikan kebutuhan masyarakat serta tidak boleh mengambil keuntungan (lembaga nirlaba).

Menyikapi hal ini, Ketua DPD KNPI Sumut Sugiat Santoso, menegaskan pihaknya senantiasa siap bersinergi dengan pihak manapun, baik instansi pemerintahan ataupun swasta. “Kami sudah sering melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti dengan BNN, Dirlantas Polda, Jamsostek ataupun dari perusahaan swasta. Diharapkan ke depan kerjasama dengan PDAM Tirtanadi bisa lebih ditingkatkan lagi, “ ujar Sugiat.

Medan Krisis Sumber Air
Pada kesempatan itu Dirut PDAM Tirtanadi, Sutedi Rahardjo mengungkapkan ada masalah besar yang dihadapi PDAM Tirtanadi dalam kurun waktu 4 sampai 5 tahun ke depan, yakni dalam memenuhi ketersediaan air untuk warga Kota Medan.

“Melihat dari perkembangan Kota Medan saat ini, diperkirakan 4 – 5 tahun ke depan sumber air untuk Kota Medan akan krisis dan tidak bisa mencukup kebutuhan warga Kota Medan, “ ungkapnya.

Diakhir paparannya dirut Sutedi Rahardjo menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat bila pelayanan PDAM Tirtanadi saat ini belum maksimal memenuhi 4K yang menjadi tugas pokok dan fungsi PDAM Tirtanadi, yakni Kualitas, Kuantitas, Kontiniunutas dan Keterjangkauan. “Kami akan terus melakukan perbaikan. Kami juga berharap saran dan masukan dari elemen masyarakat, bilamana ada pelayanan kami yang belum maksimal, “ ujar Sutedi Rahardjo.

Menyikapi krisis air Kota Medan, Sugiat menyebutkan DPD KNPI Sumu juga menyadari hal tersebut. Bahkan KNPI Sumut bekerjasama dengan berbagai elemen masyarakat, beberapa kali sudah melakukan kegiatan aksi bersih Sungai Deli dan penanaman pohon di area pinggiran sungai.

“Apa yang dikhawatirkan PDAM Tirtanadi itu benar, soal krisis sumber air untuk Kota Medan.
Karena itu kita juga mengimbau kepada masyarakat, supaya bersama-sama menjaga sungai. Paling miris kita lihat saat ini, sungai sudah menjadi tempat pembuangan sampah. Kalau hal ini terus berkelanjutan dan tidak adanya kesadaran dari masyarakat sendiri, saya memprediksikan tidak sampai 4 tahun ke depan Kota Medan akan krisis sumber air, “ tegas Sugiat Santoso.