MEDAN - Sebagai provinsi yang heterogen, Sumatera Utara harus memiliki organisasi yang merekatkan antarumat beragama.

Untuk itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang ada di Sumatera Utara diharapkan bisa mengawasi kepemimpinan agar tidak menjadi persoalan di kemudian hari.

Demikian salahsatu bahasan yang didiskusikan Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah saat bersilaturahmi ke MUI Sumut.

Silaturahmi yang digelar di kantor MUI Sumut itu turut dihadiri sejumlah ulama di Kota Medan dan Kota Binjai.

Silaturahmi pasangan yang dikenal dengan jargon Eramas bermaksud meminta izin dan memohon doa restu dari para ulama sekaitan dengan pelaksanaan Pilgubsu 2018.

“(Kedatangan kami untuk bertemu ulama ini, tak lain dan tak bukan) kami minta izin bahwa kami sudah mendaftar ke KPU menjadi kandidat untuk Pilgubsu 2018,” ujar Edy Rahmayadi di hadapan Ketua MUI Sumut, Prof Abdullahsyah, Ketua MUI Kota Medan, Prof HM Hatta, Ketua MUI Binjai, Dr Jamil, Wakil Ketua MUI Sumut, Maratua Simanjuntak beserta pengurus lainnya.

Menurutnya, MUI merupakan organisasi yang independen dan bisa melahirkan fatwa demi kemaslahatan umat.

“Saya percaya itu dan karena itu pula kami berdua sudah mendaftar ke KPU Sumut,” ungkap mantan Pangkostrad itu.

Edy juga mengungkapkan, Sumatera Utara ini adalah daerah yang heterogen dan beragam dengan jumlah 33 kabupaten/kota.

“Ditinjau dari segi akidah, di Sumut juga beragam, ada Islam, Kristen, Budha, Hindu, dan Konghucu. Kami paham itu dan kami mohon diawasi oleh MUI sehingga tidak muncul masalah di Sumatera Utara,” pintanya.

Hal senada juga dikatakan pasangannya, Musa Rajekshah. Pria yang akrab disapa Ijeck ini memohon doa restu dari para ulama dalam melangkahkan kaki dalam kancah Pilgubsu 2018 ini.

“Semoga apa yang kami rencanakan untuk Sumatera Utara dapat mendapatkan ridha dari Allah SWT dan bisa membuat aman, tentram dan damai. Kami juga berharap masyarakat tidak terpecah belah seiring dengan Pilgubsu ini dan siapapun yang terpilih nantinya, mudah-mudahan itulah yang terbaik,” singkat Ijeck.

Sementara itu, Dewan Pertimbangan MUI Sumut, Yasir Nasution, berharap agar pasangan Edy-Ijeck dapat menyelesaikan kegelisahan-kegelisahan umat ketika nanti diamanahkan menjadi Gunsu dan Wagubsu. Sebab, sebutnya, kepentingan umat yang harus diutamakan.

Di tempat yang sama, Ketua MUI Kota Medan, Prof HM Hatta merasa bangga bahwa anak Sumut asli ingin membaktikan diri untuk memperbaiki kampung halamannya.

“Dan Insya Allah menjadi pemimpin. Insya Allah perjuangan bapak adalah perjuangan yang diridhai Allah,” pungkasnya.