MEDAN - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa progres jalur ganda rencananya pada November 2018 akan selesai. Saat ini progresnya sudah mencapai non layang 94 persen, sementara layang 88 persen. "Proyek 32 Kilo menuju Kualanmu di antaranya 10 kilo jalur ganda layang (elevated) akan selesai kira-kira Oktober-November ini sudah selesai tapi kita coba percepat," kata Menhub Budi saat meninjau pengerjaan proyek elevated di Stasiun Kereta Api Medan, Rabu (17/1/2018).

Diketahui, Stasiun Kereta Api Medan tengah dilakukan pembangunan jalur ganda layang (elevated) yang akan menambah kapasitas angkut KA dari Medan dan menuju bandara.

Dia mengatakan dengan adanya jalur ganda, perjalanan akan bertambah dari 42 perjalanan 76 perjalanan. Selain itu, kecepatan akan meningkat dari 30 menit dari Medan ke Bandara Kualanamu menjadi 20-25 menit.

Untuk jalur ganda layang, pembiayaan bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2015-2018 dengan total senilai Rp2,8 triliun.

Sementara untuk jalur ganda darat bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2014-2016 dengab total senilai Rp 454 miliar. Untuk jalur ganda layang akan melintasi Stasiun Pulo Brayan, Stasiun Medan dan Stasiun Bandar Khalifah dengan total panjang 10,8 kilometer.

Sementara jalur ganda darat, melewati Stasiun Bandar Khalifah sampai Kualanamu dengan total panjang 22 kilometer. Saat ini seluruh tanah juga sudah 100 persen dibebaskan.

"Harapan kita, dengan pembangunan proyek ini jalur KA menuju Kualanamu semakin lebih baik dan berdampak terhadap peningkatan penumpang dengan ekspektasi menjadi dua kali lipat. Memang kita harus melakukan upaya maksimal dari segi pembangunan maupun utilisasi KA itu sendiri. Saat ini KA Bandara hanya 30 persen, oleh karenya kita menghimbau kepada masyarakat Medan maupun Sumut dapat menggunakan KA. Sebab, dengan menggunakan selain ramah lingkungan juga memberikan solusi terhadap kemacetan lalu lintas di Kota Medan yang begitu padat. Ada 9 lintasan mebidang yang kita selesaikan, sehingga dapat mengurangi tingkat kemacetan di Medan," Terangnya.

Disinggung mengenai penurunan tarif, Budi mengaku belum ada wacana sejauh ini.

"Saya pikir kita masih tetap Rp80 ribu. Namun, kemungkinan kita akan berikan substitusi atau pengganti lain untuk target tiket. Karena ini kan swasta (Railink), kalau harga (tiket) ditekan atau lebih rendah dikhawatirkan berdampak terhadap pertumbuhan bisnisnya. Biasanya, di kota-kota lain disubsidi oleh pemerintah daerah (Pemda). Oleh sebab itu, nanti akan kita bicarakan dengan Pemda setempat mengenai persoalan ini atau ada dukungan dari sponsor. Jadi, apabila nantinya disetujui disubsidi oleh Pemda tentunya akan semakin turun harganya," tukasnya.

Dalam tinjauan ini selain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, turut hadir pula Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meninjau proyek jalur ganda Medan-Kualanamu di Stasiun Kereta Api Medan.