MEDAN - Penanganan masalah sampah di Kota Medan sampai saat ini belum teratasi dengan maksimal. Bahkan, sejak penanganannya diserahkan ke pihak kecamatan tumpukan sampah semakin parah. Apa sebab?

Sebelumnya tumpukan sampah terlihat di Jalan Kasuari, Helvetia dan terakhir di Gang Belibis, Jalan Bromo, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai. Kawasan tersebut sudah mirip Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tonggokan sampah dibiarkan cukup lama. Tidak ada petugas yang mengangkut.

Keluhan masyarakat sudah tidak dianggap. Aroma busuk dari barang sisa tersebut dinikmati. Padahal jelas mengganggu, terutama saat melaksanakan ibadah. Pemko Medan melalui instansi bertanggungjawab tetap tidak peduli. Tidak ada respon maupun sikap. “Harusnya ada atensi dari Pemko Medan,” ungkap warga setempat.

Tumpukan sampah di Gang Belibis semakin bertambah. Seiring produksi sampah milik masyarakat setiap harinya berjalan. Bahkan, yang membuang sampah tidak hanya masyarakat sekitar, tapi juga masyarakat luar. Hal ini disebabkan kawasan tersebut sudah mirip TPA.

“Kami sangat menyesalkan lambatnya penanganan yang dilakukan camat maupun lurah dalam menangani persoalan ini,” tambahnya.

Parahnya, hal ini diakui Camat Medan Denai, Hendra Asmilan. Hanya saja penanganan yang dilakukan mencari pemilik lahan kosong untuk penampungan sampah. Tujuannya agar menjaga aset miliknya agar tidak dijadikan tempat pembuangan sampah liar. Bahkan, pihak kelurahan membuat posko dan menjaga kawasan tersebut agar masyarakat tidak sesuka hati membuang sampah di situ. Cuma kegiatan itu hanya bertahan satu bulan setengah saja. Setelah itu kondisinya kembali dipadati tumpukkan sampah.

“Saya juga sudah minta bagaimana cara mereka untuk mengangkut sampah di situ. Karena memang sampah-sampah itu harus diangkut. Tidak ada gunanya juga kami letak boks sampah, kalau sampahnya juga gak diangkut,” katanya.

Saat ini pihaknya sedang mengajukan penambahan permohonan armada sampah, agar penanganan sampah di semua lingkungan efektif tertangani.

“Repotnya kita, ketika disediakan boks sampah tapi gak diangkat, akan memancing orang membuang di situ. Apalagi di wilayah perbatasan cenderung dari luar sampah-sampah itu masuk. Kalau sampah milik masyarakat kita saja, tidaknya banyak kali,” tambahnya.