SIBOLGA-Henni Marlina Sitompul (22), dengan mimik senyum menyambut kehadiran SIB di rumah orangtuanya di Desa Aek Bottar, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah. Dia baru pulang ke kampung halaman pasca libur kuliah dari Universitas Sumatera Utara. 


Dengan dibalut kerudung khas warna kecoklatan, Henni sesekali menjelaskan keadaan desa tempat kelahirannya itu yang belum dialiri listrik PLN. Menurut perempuan alumni MAN Pandan itu, memasuki era modern seharusnya tidak ada lagi desa tanpa listrik,  kecuali memang terisolir. 

Dikatakan,  masyarakat di Desa Aek Bottar cukup harmonis dan rukun penuh kekeluargaan, serta taat beragama. Itu pula yang membuat mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang menunggu wisuda itu merasa nyaman dan damai kalau pulang ke kampung. 

Hanya saja kendala terkait penerangan listrik menjadi kegelisahan. Henni mengatakan masyarakat terkhusus anak sekolah sudah cukup menderita akibat listrik tidak ada, karena sulit beraktivitas pada malam hari.  Meski memang disyukuri semangat anak sekolah cukup tinggi. 

Dengan sedikit memelas,  Henni meminta PLN membuat program untuk memasukkan listrik ke desa berpenduduk sekira 60 Kepala Keluarga itu." Kita bersyukur karena anak sekolah memiliki semangat yang tinggi untuk belajar, "ucapnya. 

"Kita berharap mereka mendengar dan melihat sehingga desa kita segera mendapat penerangan,  kasihan masyarakat harus selalu bergelut dengan kegelapan,"pungkasnya.

Selain itu,  Henni juga berpesan supaya anggaran Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD) bisa dimanfaatkan untuk pembangunan prioritas yang dapat memberdayakan seluruh masyarakat. 

Desa Aek Bottar berada di Pebukitan Tor Nagalang, merupakan desa terjauh yang masuk wilayah administrasi Pemerintahan Kecamatan Tukka. Memasuki desa tersebut,  lebih memungkinkan ditempuh dari Kelurahan Hutabalang Kecamatan Badiri yang sudah beraspal. Sementara dari Tukka harus menyeberangi sungai, meski memang saat ini sedang berjalan pembangunan jembatan gantung atau rambing. 

Dari pantauan menuju Desa Aek Bottar dari Hutabalang akan melalui Desa Kebun Pisang, Desa Sitonggi-Tonggi, Desa Lubuk Ampolu dan Desa Pagaran Honas, lalu Desa Aek Bottar. Desa itu sudah diaspal oleh pemerintah daerah. Jika pihak PLN membuat jaringan listrik maka tidak terlalu sulit lagi,  karena memang sudah ada jaringan di desa tetangga. 

"Anggarannya sudah tidak terlalu besar lagi,  yang penting ada keinginan dari pihak PLN, "ucap Henni.