MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) terus berupaya meningkatkan produksi kedelai di provinsi ini untuk menekan impor komoditas itu yang masih saja berlangsung. "Pada Aram (Angka ramalan) II 2017, luas areal dan produksi kedelai daerah kita berhasil ditingkatkan," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut M Azhar Harahap di Medan.

Luas areal kedelai Sumut pada Aram II 2017 naik 64,46 persen menjadi 6.506 hektare dari Angka tetap (Atap) 2016 yang 3.956 hektare

Sementara produksi naik 66,32 persen menjadi 8.419 ton dari Atap 2016 yang sebanyak 5.062 ton.

"Selain luas areal, peningkatan produksi diupayakan dari peningkatan produktivitas," ujarnya.

Produktivitas tanaman kedelai Sumut di Aram II 2017 sudah 12, 94 kwintal per hektare dari 12,80 kwintal per hektare di Atap 2016.

Menurut dia, peningkatan produksi kedelai dilakukan untuk menekan ketergantungan impor Sumut atas kedelai itu.

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperimdag) Sumut, Misbah menyebutkan, harga kedelai di Sumut memang sangat tergantung dengan harga di luar negeri dan nilai tukar dolar AS.

Namun pemerintah berupaya mengendalikan harga kedelai itu untuk melindungi pengrajin produk hasil kedelai seperti tempe dan tahu.