MEDAN-Sepi dari hiruk pikuk pemberitaan media bukan berarti nasib pencalonan Jopinus Ramli (JR) Saragih menjadi Gubernur Sumut pada Pilkada Sumut 2018 sudah berakhir.

JR belum mengibarkan bendera putih sebagai pertanda menyerah terkait belum adanya teman koalisi untuk mengusungnya sebagai calon Gubsu menjelang dibukanya masa pendaftaran pasangan calon gubernur pada Januari 2018. 

Diperkirakan pada hari-hari terakhir jelang penutupan tahun 2017 segera akan ada keputusan Partai Demokrat tentang maju atau tidaknya JR guna bersaing dengan sejumlah nama yang sudah terlebih dulu mendapat tiket untuk diusung.

Ketua Organisasi, Kader dan Keanggotaan DPD Partai Demokrat Sumut, Ronald Naibaho kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (28/12/2017), menjelaskan, hingga hari ini pertemuan JR dengan parpol yang diajak berkoalisi dengan Demokrat masih berlangsung.

"Dari dua parpol pemilik kursi di DPRD Sumut, salah satunya sudah clear. Tinggal satu partai lagi, lobby-lobby dengan mereka yang saat ini tengah dilakukan Pak JR," ujar Ronald.

Dengan kepemilikan 14 kursi di DPRD Sumut, Demokrat masih membutuhkan enam kursi tambahan agar memenuhi ketentuan mengusung JR yang merupakan Bupati Simalungun aktif.

Jika akhirnya dukungan terhadap JR memenuhi persyaratan untuk maju, maka kemungkinan besar akan ada empat pasangan calon Gubernur Sumut yang akan bertarung. Tiga nama lainnya yang sudah santer akan dicalonkan adalah Erry Nuradi (didukung Golkar dan Nasdem), Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi (PAN, PKS dan Gerindra) serta Djarot Saiful Hidayat (PDI Perjuangan).

Terkait kemungkinan terburuk gagalnya JR memenuhi syarat jumlah dukungan, Ronald menyebutkan DPP yang memutuskan Demokrat akan bergabung dengan kandidat mana.