SURABAYA - Ketua Gerakan Msyarakat Jawa Timur (Gema Jati) Agus Patminto, sangat menyesalkan sikap DPP Partai Gerindra yang mengalihkan dukungan dari Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Jawa Timur La Nyala Mahmud Matalitti kepada mantan pembalap Moreno Suprapto, untuk Pilgub Jawa Timur 2018.

“Saya tidak menyangka sang Negarawan, dalam hal ini Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Gerindra akan melukai hati La Nyalla, kalau betul itu terjadi sangat merugikan Gerindra dan Prabowo karena masyarakat Jawa Timur, utamanya loyalis La Nyalla yang sangat besar di Jawa Timur akan melupakan Prabowo Subianto sebagaimana dia lupakan perjuangan La Nyalla selama ini terhadap Prabowo Subianto,” ungkap Agus.

Agus dengan tegas menyatakan kalau apa yang dilakukan Gerindra ini merupakan preseden buruk, dan ke depan Gerindra akan rugi besar jika mempertahankan sikap seperti itu.

Bukti kecintaan La Nyalla kepada Prabowo Subianto sebagai idolanya, La Nyalla tidak segan- segan mengorbangkan waktu, tenaga maupun materinya, ia memasang Baliho, spanduk, panflet foto La Nyala Mahmud Mataliti dan Prabowo Subianto serta Logo Gerindra disetiap sudut Jawa Timur. Sebagai bukti Loyalitas tanpa batas La Nyalla kepada Prabowo, Tapi semua hanya di pandang sebelah mata, karena adanya kepentingan Faksi-faksi dalam tubuh Gerindra itu sendiri. Sangat di sayangkan Mutiara dari jawa timur La Nyala Mataliti dibuang sia-sia.”

“Saya belum melihat pengurus, bahkan Ketua DPD Gerindra Jawa Timur yang loyal seperti La Nyalla, saya sarankan Prabowo datang ke Jawa Timur lihat di sepanjang jalan dari 38 kabupaten, kota di Jawa Timur, hanya La Nyalla lah yang betul- betul mencintai idolanya sang Negarawan Prabowo Subianto, La Nyalla mengomandoi anggota dan kader nya untuk memasang baliho, spanduk, panflet yang bergambar La Nyalla dan Prabowo, “ jelas Ketua Gerakan Masyarakat Jawa Timur.

Lanjut Agus Patminto menjelaskan bahwa, terlalu gegabah jika Gerindra memang menugaskan Moreno utk ikut dalam Pilgub Jawa Timur. Belum saatnya Moreno untuk ikut dalam Pilgub, saat ini Moreno lebih pas ikut dalam kontestasi pemilihan Bupati, Walikota ataupun Legislatif untuk DPRRI. Moreno belum mampu menyaingi massa La Nyalla di Jawa Timur.

“Perlu saya jelaskan La Nyalla memimpin Pemuda Pancasila Jawa Timur yang ada di 38 kabupaten dan kota semuanya memiliki MPC, PAC sampai ke tingkat Ranting, selain itu La Nyalla Ketua Kadin Jawa Timur yang juga memiliki 38 Kadin di kabupaten kota, beliau Ketua Gapeknas (Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional) Jawa Timu, Ketua Ataki (Asosiasi Tenaga Konstruksi Indonesia) Jawa Timur, semuanya itu ada di 38 kabupaten kota se Jawa Timur, serta La Nyalla juga dikenal sebagai Orang Tua Asuh Anak Yatim Piatu se Jawa Timur, belum lagi kedekatan La Nyalla dengan Kiyai, Tokoh- tokoh Agama, Tokoh- tokoh Masyarakat Jawa Timur, jadi kalau mau dibandingkan dengan Moreno sangat jauhlah, saya sendiri tidak kenal bagaimana kiprah Moreno di Jawa Timur, saya hanya tahu Moreno itu sebagai Pembalap yang kebetulan menjadi anggota DPR RI dari Partai Gerindra,” ungkap Agus Patminto.

“Sebagai ungkapan hati saya bahwa, seharusnya kalau Gerindra menginginkan La Nyalla sebagai Cagub Jawa Timur, bukan menyuruh La Nyalla yang mencari koalisi, namanya saja koalisi partai, ya partai dong yang berusaha, bukan melepas begitu saja, berarti mereka sudah punya calon sebelumnya tanpa melihat realita yang ada di Jawa Timur," ujarnya.

"Harusnya merka tau, siapa yang sudah berkorban, loyal, lebih baik dimuka berterus terang. Tapi kita liat saja beberapa hari kedepan, dan untuk seluruh pendukung dan Loyalis La Nyalla di Jawa Timur sebaiknya tenang jangan melakukan yang merugikan, kita belum tahu putusan pasti Partai Gerindra dan PAN, siapa tau kesadaran datangnya sebelum terlambat,” pungkasnya. ***