MEDAN-Bukannya menindaklanjuti pengusutan kasus penganiayaan puluhan satpam kepada Imanuel Silaban atau Nuel (26) hingga tuntas, pihak Rektorat Universitas Sumatra Utara (USU) justru mendesak agar Ibu bersama keluarga Nuel lainnya segera menyepakati perdamaian.

Terbukti, pasca kepulangan Nuel dari rawat inap di RS Columbia Asia pada 9 November, pihak USU mengirim utusannya mendatangi keluarganya di Medan. Salah satu utusan yang disebut bermarga Siahaan tersebut menyinggung-nyingung soal Nuel yang juga telah diadukan ke pihak kepolisian.

Penerima kuasa keluarga Nuel, Ronald Syafriansah mengungkapkan hal tersebut. Selain Ronald, terdapat 6 pengacara lainnya yang sama-sama akan menjadi pengacara Nuel.

"Aneh kalau itu dilakukan pihak USU, mereka seperti menekan keluarga Nuel," kata Ronald.

Sebagai penerima kuasa dari keluarga Nuel, Ronald menyatakan, mereka tidak akan mengurusi proses perdamaian dengan USU. Tetapi mendorong agar pengusutan penganiayaan Nuel secara hukum jadi tuntas. Salah satunya adalah ditetapkannya para tersangka pelaku penganiayaan.

Kata Ronald, segera setelah penandatanganan surat kuasa kepada ketujuh pengacara selesai, pihaknya segera akan menyurati berbagai institusi negara terkait agar membuat kasus ini kian terkuak. Di antaranya adalah Polrestabes Medan yang sudah menerima pengaduan dari keluarga Nuel.

"Proses perdamaian dengan penanganan hukum adalah dua hal terpisah. Kkami hanya menangani aspek hukum, bukan perdamaian," kata Ronald.

Sementara itu, ibu Ronald, Erida Siahaan menyatakan menginginkan perdamaian menjadi ujung dari penyelesaian masalah penganiayaan kepada anaknya. Lebih cepat berlangsung akan menjadi lebih baik.

"Ada dua yang kuinginkan kalau proses perdamaian berlangsung. Pertama, seluruh pembiayaan pengobatan Nuel hingga pulih menjadi tanggung jawab pihak USU. Kedua, anak saya bisa berkuliah kembali di USU untuk menyelesaikan studinya," tegas Erida.

Pihak Humas USU, Elvi Sumanti, yang ditanyakan perihal sikap mereka yang mendesak keluarga Nuel, melalui pesan singkat, hingga berita ini dituliskan belum menjawab.