NISEL-Pembangunan hotmix Jalan Lahusa-Gomo Nias Selatan (Nisel) yang dikerjakan oleh rekanan PT Netralindo Jaya Mandiri berbiaya Rp10 miliar dengan sumber anggaran DAK TA 2017 terancam tidak rampung diduga salah satu penyebabnya, ketidaksesuaian sumber asphal mixing plant (AMP).


Informasi yang diperoleh sebelumnya, material AMP sesuai kontrak memakai produk AMP Gomo yang berkokasi di dekat proyek, namun sesuai amatan dalam beberapa minggu terakhir, rekanan justru mengangkut aspal dari AMP Susua Telukdalam yang berjarak sekitar 40 kilometer dari proyek, belum lagi pengerjaan sempat tertunda hampir dua bulan dengan alasan yang tidak jelas.

Banyak masyarakat menuding pengambilan aspal dari daerah jauh disebut-sebut atas pengaruh seseorang dengan menjalin kerjasama terselubung dengan pihak rekanan, yang akhirnya berimbas terhadap kelangsungan proyek serta kualitas.

Sesuai Pengamatan, proyek yang dimulai Juli lalu sesuai kontrak dan berakhir November masih memiliki capaian progres sekitar 40%, sisa waktu yang hanya beberapa hari lagi tidak memungkinkan penyelesaian jalan. Rekanan pengerjaan jalan Lahusa-Gomo dikritik sejumlah warga, Seiman Lase, Zebua, Jimmy Lase. Mereka menuding rekanan tidak mematuhi aturan serta gampang dipengaruhi.

Rekanan pengerjaan jalan Lahusa-Gomo dinilai tidak mematuhi aturan proyek sehingga menyebabkan progres lambat. Sumber AMP tidak sesuai kontrak, selain itu pekerjaan sempat mogok selama beberapa bulan. Setelah diberi peringatan pertama dan kedua baru pekerjaan action, ungkap Tokoh Pemuda Gomo Seiman Lase.

Kadis PU Nisel melalui Kabid Binamarga dan Peralatan Arsen Halu membenarkan progres masih sekitar 40%.

"Pengaspalan baru 2.000 meter dari total 6.000 meter". Menanggapi hal itu, Halu justru terlihat kaku memberi komentar. "Jika rekanan bekerja siang malam bisa siap tepat waktu," kata Halu tak yakin. Soal rekanan melanggar kontrak dengan mengambil AMP dibantahnya dengan alasan AMP Gomo hanya sebatas dukungan.

Sebelumnya, PT Netralindo Jaya Mandiri melalui pelaksana lapangan Jiman Marpaung memastikan pembangunan hotmix siap tepat waktu. Sementara Direktur PT Netralindo Anton melalui selulernya mengaku pekerjaan Lahusa-Gomo pasti siap November ini jika cuaca mendukung.

Terkait AMP diambil di Nanowa Telukdalam hal itu dibenarkan Anton dengan alasan memiliki kendala di AMP Gomo, namun dia tidak bisa membeberkan alasan tersebut dengan dalih menghargai sesama pengusaha AMP.