MEDAN-Jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Medan terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Medan, tercatat hingga November 2017 ada terdapat sebanyak 1.157 orang yang mengalami penyakit depresi berat tersebut.

"Tahun 2016 jumlah ODGJ di Medan hanya sebanyak 705 orang. Namun saat ini sudah mencapai 1.157 orang. Padahal pada bulan Oktober lalu jumlahnya masih 1.054 orang," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Usma Polita melalui Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular (PTM) Pocut Fatimah Fitri kepada wartawan.

Pocut menjelaskan, bahkan angka tersebut meningkat signifikan hanya dalam kurun waktu satu bulan saja. Karenanya, ia memperhitungkan, hingga Desember 2017 nanti jumlah ODGJ di ibu kota Provinsi Sumut ini mencapai sebanyak 1.170 orang. "Jadi kemungkinan, datanya masih akan bertambah," sebutnya.

Untuk itu Pocut mengatakan, jika dihitung berdasarkan luas Kota Medan, berarti setiap 0,9 per mil dari jumlah penduduk ada yang mengalami ODGJ. Sayangnya selama ini, masyarakat banyak yang menganggap gangguan jiwa bukan penyakit, meski sangat berkaitan erat dengan medis dan seharusnya diobati.

"Jumlah ini didapatkan melalui kunjungan aktif ke rumah warga. Kita menemukan ada yang dipasung dan depresi berkepanjangan yang dibiarkan begitu saja," jelasnya.

Namun meski angka ODGJ tinggi, sambungnya, akan tetapi pihaknya belum mendapatkan laporan ada pengidapnya di Medan yang melakukan pembunuhan atau bunuh diri. Sebab, rata-rata ODGJ baru di Medan disebabkan oleh narkoba, karena terbawa halusinasi dan euforia berkepanjangan.

Selain itu Pocut menyampaikan, berdasarkan data World Health Organization (WHO) 2017, depresi menduduki peringkat keempat di dunia menjadi penyakit yang mengancam masyarakat. Diperkirakan pada 2020 menjadi peringkat kedua setelah penyakit jantung dan pada 2030 menjadi beban kedua setelah HIV/AIDS.

"Ini artinya ancaman global karena depresi. Bayangkan kalau banyak masyarakat pekerja depresi, ini kan mengganggu produktivitas," ungkapnya.

Terpisah Dr dr Elmeida Effendy MKed KJ SpKJ (K) menuturkan, jumlah ribuan ODGJ yang terdaftar di Dinas Kesehatan Kota Medan itu menunjukkan sudah mulai ada peningkatan orang yang menggunakan fasilitas kesehatan jiwa. Artinya, saat ini telah tumbuh kesadaran masyarakat untuk berobat.