MEDAN - Setelah resmi dilantik menjadi Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi pada Jumat (24/11/2017) kemarin, Suryadi Panjaitan, Sp.PD melakukan sidak pertamanya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk melihat pelayanan yang diberikan tenaga medis yang sedang bertugas. Selain meninjau pelayanan tenaga medis, Suryadi juga meyapa pasien yang berada di IGD. Sekitar 30 menit ia melakukan sidak di IGD, terdapat keluhan pasien yang merasa diabaikan oleh pelayanan RSUD Pirngadi Medan.

Yusriana (44) mengatakan langsung kepada Dirut RSUD Pirngadi, Suryadi bahwa selama dua bulan merasa diabaikan atau di bola-bola pihak RS Pirngadi Medan. Pasalnya, pasien rujukan asal Padang Sidempuan ini menjelaskan keluhan atas penyakit yang dideritanya kenapa belum juga dioperasi.

"Saya menderita Mioma Ateri dan dirujuk dari RSUD Padang Sidempuan sejak dua bulan lalu ke RSUD dr Pirngadi. Tapi sampai di sini tidak langsung ditanggapi. Akhirnya beberapa kali tidak puas, kami lanjut ke RS Elisabeth. Di sana dipasang keteter dan sekarang saya pakai keteter sudah dua mingguan. Ini kita sudah daftar ke Pirngadi lagi untuk operasi, tapi disuruh foto, tes darah dan lainnya. Padahal semua tahapan itu sudah kami buat," kata Yusriana sedih.

Lanjutnya, sampai di Pirngadi, pihaknya disuruh membawa surat rujukan lagi dari RS Padang Sidempuan, setelah diambil, sampai sekarang belum juga dioperasi malahan disuruh foto dan cek darah lagi.

"Kami di sini numpang-numpang di rumah saudara. Suami saya juga sudah lama tidak kerja, makanya kami berharap supaya proses untuk operasi ini dipercepat, dipermudah semua prosesnya," katanya yang didampingi suaminya Triono dan didampingi LBH Apik, Yanti.

Menanggapi keluhan Yusriana, Dirut Pirngadi Suryadi menerima keluhan wanita berjilbab coklat itu dengan menjumpakan langsung kepada pihak tenaga medis yang bertanggung jawab atas Yusriana. Lalu, akan memberikan kejelasan terkait jadwal operasinya namun melihat dulu prosedur yang telah ia jalani.

"Saya rasa ini hanya masalah komunikasi aja. Di dalam IGD juga tadi ada pasien yang mengeluh soal surat rujukan. Jadi ini yg mau kita perbaiki dulu supaya jangan ada salah paham. Jadi hal-hal sederhana ini jangan sampai terjadi," ujarnya.

Lanjut mantan Dirut RS HKBP Balige ini bahwa pelayanan lah yang ingin ia perbaiki. Untuk masalah Yusriana akan segera ditangani namun diberi kejelasan dulu terhadapnya sudah bagaimana tahapan yang ia jalani.

"Karena terdapat Standart Operational Prosedur (SOP) di mana pasien tidak boleh lebih dari dua jam dibiarkan dan harus di rujuk ke dalam ruangan itupun melihat kondisinya. Namun saya belum pastikan berapa time respon di RS Pirngadi ini. Besok akan kita rapatkan. Nah untuk alat-alat di IGD ini sudah cukup lengkap dan bagus ya," katanya seraya berkata terkait pasien yang mengeluh tadi akan diberi tahu kapan jadwal operasinya dan akan dijelaskan dulu apa kendalanya.

Akhirnya setelah berkomunikasi dengan pihak tenaga medis yang menangani Yusriana, maka besok pagi (28/11/2017) ia di arahkan ke Poli Obgyn untuk memastikan penjadwalan operasi dikarenakan seluruh hasil laboratorium Yusriana baru selesai.