REKTOR Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng mengajak para civitas akademika kampus tersebut untuk menggali dan menulis kembali kejayaan Kerajaan Aceh. Hal ini, sebut Rektor, dikarenakan literasi dan rekam jejak Kerajaan Aceh sangat sedikit ditulis sehingga menyulitkan bagi generasi muda untuk mengetahuinya. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan negara Eropa yang hingga kini masih dapat melihat dan membaca bukti peradabannya.

Pernyataan ini disampaikan Rektor saat membuka Pameran Karya Seni “Belajar dari yang Lalu” yang digelar di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Minggu (26/11/2017).

Pameran lukisan yang menampilkan karya Ismawan ini merupakan salah satu rangkaian puncak penutupan Milad Unsyiah ke-56 tahun yang digelar pada malam harinya.

Rektor juga menambahkan jika suatu bangsa memiliki peradaban tinggi, maka teknologi juga akan semakin berkembang. Untuk itu, ia berharap seluruh civitas akademika Unsyiah dapat bekerja maksimal dalam upaya mendorong dan mengubah peradaban manusia, terutama bagi pendidik di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Sebab menurutnya FKIP merupakan fakultas yang memiliki peran besar dalam mendidik calon guru sehingga dapat mengubah kebiasaan masyarakat.
Untuk itu, Rektor berpesan agar para mahasiswa dapat dituntun dalam menyalurkan kreatifitas serta keahliannya.

“Saat ini, tugas FKIP lebih berat bukan hanya mendidik, tetapi juga mengeksplorasi para mahasiswa sehingga keahlian yang Allah berikan dapat muncul,” ujarnya.

Kegiatan ini juga dimeriahkan kolaborasi ekspresi seni yang menampilkan Rektor Unsyiah melukis dengan diiringi tarian tunggal dari Dra. Tri Supatmi dan musik dari Dr. Ari Palawi.