TAPANULI UTARA-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Terminal Bandara Udara Internasional Silangit di Siborong-borong, Tapanuli Utara, Jumat (24/11).

Bandara Internasional Silangit kini memiliki landas pacu dengan panjang 2.650 meter dan lebar 45 m sehingga bisa darati pesawat jenis Boeing 737.

Peresmian ditandai dengan pemukulan gondang alat musik tradisional Batak oleh Presiden Jokowi, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri BUMN Rini M Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi.

Peresmian juga ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pelepasan burung merpati sembari Presiden Joko Widodo melafaskan kalimat berbahasa Batak. “Bukama pintu, Bukama harbangan. Ai Nunga rade labuan, ni hapal habang Internasional. Pidong na habang, sarma barita on tu luat portibi. Dengan mengucapkan Bismmillahirahmanirahim saya nyatakan Bandara Internasional Silangit resmi dibuka,” ujar Joko Widodo diiringi bunyi gondang Batak.

Makna yang disampaikan Presiden saat meresmikan tersebut adalah: “ Bukalah pintu, bukalah gerbang, karena sudah siap pelabuhan, kapal terbang internasional. Burung yang terbang, maka tersebarlah berita ini hingga ke luar negeri”. Ucapan Jokowi tersebut mendapat aplus dari hadirin terutama warga masyarakat setempat.

Jokowi dalam sambutannya mengatakan Bandara Internasional Silangit akan menjadi gerbang bagi wisatawan berkunjung, gerbang kreatifitas dalam pelestarian adat Batak, serta gerbang untuk Marsipature Hutanabe. “Gerbang untuk membangun kampung halaman dan terutama gerbang untuk menuju peningkatan kemakmuran kesejahteraaha seluruh masyarakat Batak,” seru Jokowi.

Sementara itu sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi dalam sambutannya mengatakan pengembangan bandara Silangit menjadi bandara Internasional adalah dalam upaya menjadikan Danau Toba menjadi destinasi pariwisata dunia. 

Membangun dan mengembangkan Bandara Silangit menurutnya akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat khususnya di kawasan Danau Toba dan umumnya Sumatera Utara. “Alhamdulillah keinginan itu terkabul dengan kehadirian Bapak Presdien meresmikan pengembangan landasan pacu dan terminal bandara internasional pada hari ini, bagi kami adalah impian yang menjadi kenyataan,” ujar Tengku Erry.

Tengku Erry meminta kepada Presiden Joko Widodo agar perkembangan bandara Silangit akan terus dikembangkan sehingga landasan pacu yang saat ini sepanjang 2.650 m dapat ditingkatkan pada masa mendatang. Permintaan Gubsu dan juga permintaan masyarakat Sumut itu mendapat perhatian khusus Presiden. Di akhir pidatonya, Presiden Joko Widodo mengingatkan Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN agar memperpanjang runway Bandara Internasional Silangit sekaligus memperluas terminalnya.

“Saya minta runway-nya diperpanjang lagi dari 2.650 menjadi 3.000 meter,agar pesawat berbody paling besar bisa masuk Silangit, paling lambat 2020. Dan terminalnmya dari 3.000 meter persegi menjadi 10 ribu meter persegi,” seru Jokowi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan pihaknya giat membangun bandara sejalan dengan meningkatnya tren jumlah penumpang udara dimana dari tahun 2015 berjumlah 90 juta penumpang, maka pada tahun 2019 diprediksi mencapai 162 juta penumpang per tahun.

Silangit sebelumnya adalah bandara perintis dengan panjang runway 1.850 m dan lebar 30 m. Saat ini panjang runway mencapai 2.650 meter dengan lebar 45 m. Saat ini, lanjutnya, Silangit sudah bisa didarati pesawat jenis boeing 737 sehingga diharapkan bisa menjaring wisatawan asal Hongkong. Taiwan, India dan Cina bagian Selatan.

Dijelaskannya pada 25 Oktober 2017 lalu sudah dilakukan penerbangan perdana dari Singapura ke Silangit oleh Menteri Pariwisata dan Menko Kemaritiman. Pada awalnya penerbangan Singapura-Silangit melalui sistem carter dengan jumlah 10 penerbangan. 

“Luar biasa sekarang sudah terjual 90% dan nearly sold out. Dalam waktu tiga bulan sudah menajadi permanen,” katanya.