MEDAN - Sebagai wadah besar dengan jaringan dari sentrum kekuasaan hingga pelosok daerah, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) sebaiknya memiliki tradisi menjalankan organisasi yang kredibel. Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Ade Komarudin sebagai calon Presidium KAHMI pada Munas ke-10 yang digelar di Medan, akan menginisiasi pembuatan pakta integritas.

"KAHMI perlu membuat pakta itegritas itu untuk menjadi contoh sebuah organisasi yang baik," kata Akom sapaan akrabnya, Sabtu (18/11).

Akom menyebut, KAHMI lahir dari HMI yang merupakan organisasi lama dan ikut dalam perjuangan mempertahankan Republik Indonesia. Oleh karena itu, KAHMI akan menjadi tauladan bagi bangsa ini.

"Pakta integritas, akan mengikat Presidium dan pengurus KAHMI untuk tidak melakukan politik uang, korupsi dan hal-hal negatif lainnya dalam pemilihan, memimpin, dan menjalankan roda organisasi Majelis Nasional KAHMI," ucap Mantan Ketua Pengurus Besar HMI itu.

Menurut Akom, hal itu penting agar wadah ini menjadi lokomotif organisasi yang bersih. Selain soal pakta integritas, Akom juga mengatakan KAHMI adalah organisasi yang peka dengan situasi-situasi kekinian dan tidak aler.

"Istilah anak muda sekarang, KAHMI jaman now," ujar wisudawan terbaik pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Padjajaran tersebut.

Lelaki yang pernah menjabat Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjend) Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) ini juga memiliki ide untuk membuat unit-unit usaha kecil yang dijalankan dengan profesional.

"Saya juga akan membuat website dan media online. Gagasan-gagasan anggota KAHMI dan HMI bisa disalurkan di media ini. Iklannya ya dari pengusaha-pengusaha yang jadi anggota KAHMI," tandasnya.