JAKARTA - Hilman Mattauch telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi karena lalai mengemudikan mobil yang ditumpangi Ketua DPR Setya Novanto. Dia merupakan pengendara mobil Fortuner yang menabrak tiang listrik dalam kecelakaan tersebut.

Hilman diketahui merupakan jurnalis Metro TV yang sehari-hari bertugas di DPR. Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen (Ketua Press Room) periode 2014-2016.

Hilman disebut kerap berada di dekat Setnov ketikadi DPR ataupun di Golkar. 

Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen periode 2016-2018 Romdony Setyawan membenarkan. Hal itu terjadi saat Hilman menjabat sebagai Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen.

"Hilman itu setahu saya mulai dekat dengan Novanto sejak tahun 2014 sampai 2016, itu periode kepemimpinan dia," kata Dony di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (17/11).

Dony berkata, periode kepemimpinan di Koordinatoriat Wartawan Parlemen berlangsung selama dua tahun sebelum dilakukan pemilihan ulang. 

"Nah, di kurun waktu 2014 itu, Hilman banyak komunikasi dengan Novanto dan bahkan sampai saat ini," katanya.

Meski semua pihak bisa komunikasi dengan Novanto, kata Dony, dia menduga Hilman lebih banyak didengar saran dan pertimbangannya oleh Ketua Umum Partai Golkar itu.

Dony mengaku tidak mengetahui banyak latar belakang Hilman sebelum bertugas di parlemen. Dia hanya tahu dari cerita bahwa Hilman sempat bertugas di Jakarta Barat.

"Hilman awalnya kontributor dari Jakarta Barat, bahkan ada yang bilang jadi driversebelum kontributor," kata Dony.

"Saya enggak tahu ya, apakah dia ikut pelatihan wartawan terus bagaimana pendidikan kewartawanannya saya tidak tahu banyak soal itu. Enggak banyak komunikasi dengan Hilman bagaimana proses dia menjadi wartawan," lanjutnya.

Mengenai desas-desus kabar bahwa Hilman yang menyembunyikan atau melarikan Novanto, menurut Dony, hal tersebut menjadi urusan Hilman dengan medianya.

"Menyembunyikan, melarikan, itu kan antara kode etik kita sebagai wartawan dengan Hilman dan institusi medianya itu urusan dia," ujarnya. 

Jika Hilman pada akhirnya terbukti melanggar kode etik jurnalistik, lanjut Dony, maka dia yakin medianya akan memberi sanksi.

"Saya sejauh ini tidak tahu itu benar atau tidak karena ini masih kabarnya, belum tahu apakah dia yang menyembunyikan atau dia yang melarikan, ya nanti biar medianya saja yang memproses atau Dewan Pers jika ada temuan-temuan seperti itu," ujarnya. ***