JAKARTA - Meski pagelaran test event cabang menembak "Road to Asian Games 2018" yang berlangsung di dua lokasi, Lapangan Tembak Senayan dan Lapangan Divisi Infranteri I AD, Cilodong, Depok, Jabar, 5-11 November berjalan lancar.

Namun keinginan untuk menguji coba competition venue menembak di Jakabaring Sports City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan tetap diperlukan.

Hal itu dinyatakan technical delegate dari ISSF (International Shooting Sport Federation) Tan Hock Huat, yang memantau pelaksanaan test event "Road to Asian Games 2018" di Jakarta dan Cilodong.

Menurutnya, terdapat spesifikasi khusus yang ditetapkan ISSF dan terdapat dalam guide book ISSF karena venue menembak membutuhkan banyak peralatan elektrik.

"Kami mendapat informasi bahwa awal tahun 2018, venue menembak di JSC akan selesai. Ada dua tahap pengecekan venue. Pertama, kontruksi dan keamanan bangunan oleh pemerintah Sumatera Selatan. Kedua, kelaikan untuk pertandingan dari ISSF. Mulai dari peralatan elektrik, ukuran panjang untuk arena tembak, hingga ruang-ruang yang diperlukan untuk atlet, wasit, media, oficial, dan banyak lain," ujar Tan Hock Huat, Kamis (9/11/2017).

Ia mencontohkan, untuk arena 25 meter rifle 3 position, maka ia harus mengukur antara titik target dan garis posisi petembak berdiri tepat 25 meter.

Termasuk pula ketinggian meja yang menjadi tempat petembak tengkurap saat bertanding di nomor tersebut.

"Tak hanya arena pistol atau rifle di dalam ruangan, lokasi untuk shotgun di nomor skeet and trap juga ada persyaratan tersendiri. Mulai dari areal kosong yang menjadi background, sehingga saat peluru dan clay dilepaskan tidak ada resiko terkena apapun, baik itu bangunan atau orang yang berlalu lalang," tambah pria asal Malaysia yang juga berprofesi sebagai juri berlisensi ISSF.

Dalam kalkulasi Tan, jika venue menembak selesai bulan Januari 2018, lalu butuh pengecekan dari pemerintah Sumsel dan ISSF selama sebulan, maka uji coba di competition venue bisa digelar bulan Maret-April 2018.

"Tidak perlu banyak negara. Hanya invitational event dengan beberapa negara Asia saja, supaya bisa diketahui bagaimana pengaturan kedatangan senjata di airport, pergerakan atlet, mengatur kompetisi, dll," tambahnya.

PB Perbakin sendiri mendukung jika digelar ujicoba lanjutan di competition venue JSC. Menurut wakil hubungan luar negeri PB Perbakin, Selvyana S Hosen, pihaknya akan mengkomunikasikan ke Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) dan juga Palembang untuk memenuhi keinginan ISSF.

"Cabang menembak ini perlu uji competition venue. Tak hanya bagi atlet lain, tapi juga atlet kita. Saya akan membahasnya secara internal dan juga dengan pihak Palembang, yang kami juga undang untuk melihat pelaksanaan test event ini di Jakarta dan Cilodong," ujar Selvyana yang selama test event menjadi competition manager.

Menurut Sekjen INASGOC, Eris Herryanto, pihaknya, dalam hal ini direktur venue dan sports INASGOC, akan berkoordinasi dengan Palembang setelah venue tersebut diserahterimakan. ***