SERGAI-Para petani di Desa Kayubesar, Kecamatan Bandarkhalifah, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) ramai-ramai beralih fungsi lahan pertanian dari tanaman lunak menjadi tanaman keras.

Hal itu ditandai dengan banyaknya areal persawahan yang dulu ditanami padi kini menjadi kelapa sawit.

Demikian diungkapkan salah seorang warga setempat yang berprofesi sebagai petani bernama Sutrisno saat berbincang-bincang.

"Banyak petani di sini yang beralih fungsi lahan, dari padi menjadi sawit. Karena, lahan pertanian milik saya saja dulunya padi dan keadaan itu sudah kami alami sejak bertahun-tahun lamanya," ujar Sutrisno.

Dia mengungkapkan, penyebab utama petani di kampung itu beralih fungsi dikarenakan tidak adanya saluran irigasi, sehingga pasokan air sangat minim ke sawah mereka. "Dulunya pengairan ladang padi kami hanya mengharapkan air hujan. Tentu ini tidak memungkinkan untuk mengairi persawahan. Selain itu faktor alam juga menjadi kendala, di mana Desa Kayubesar merupakan daerah pesisir yang langsung berbatasan dengan laut dan membuat air di kawasan ini asin (payau). 
Sehingga kurang baik bagi tanaman padi maupun sawit," terangnya.

Dirinya juga mengeluhkan, dewasa ini hasil panen tanaman sawit juga kurang memuaskan ketimbang padi. Apalagi warga di sini lebih senang bersawah karena merupakan tradisi turun temurun di kampung itu. "Oleh karenanya, saya berharap kepada Pemkab Sergai melalui dinas terkaitnya segera membangun saluran irigasi di Desa Kayubesar untuk membantu para petani," harap Sutrisno.

Secara terpisah, Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan Desa Kayubesar T Banjarnahor membenarkan, banyak warga di kampung mereka yang kini beralih fungsi lahan pertanian dari tanaman lunak ke tanaman keras karena tidak memiliki saluran irigasi.

"Hampir ratusan hektare lahan persawahan warga beralih menjadi tanaman sawit dan kami (Pemdes) berjanji akan mengupayakan pembangunan irigasi bisa segera terbangun di kampung ini," ujarnya.