LANGKA-Infrastruktur jalan yang rusak menjadi penghambat lajunya wisatawan ke lokasi wisata alam Tangkahan di Kecamatan Batang Serangan dan Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.

Dua objek wisata mendunia ini belum mendapat perhatian serius Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu). Pasalnya, jalan menuju ke kedua objek wisata itu merupakan jalan provinsi, yang perbaikannya menjadi tanggung jawab provinsi.

"Memang jumlah pengunjung ke Bukit Lawang tahun ini dan tahun lalu berkurang, karena kondisi jalan yang rusak, dan perbaikannya setengah-setengah. Sehingga pengunjung merasa kesulitan dan lelah dijalanan,” kata Bang Man, penjaga loket karcis masuk Bukit Lawang.

Ditemui terpisah, Kamis (9/11/2017), Kepala Bidang Wisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Langkat, Puan Meirina Matondang, membenarkan hal itu.

"Memang penghambatnya jalan menuju lokasi wisata Tangkahan dan Bukit Lawang yang kurang mendukung. Tetapi, informasinya, provinsi akan memperbaiki jalan menuju Bukit Lawang dalam waktu dekat, masalah volumenya, itu kewenangan provinsi,” katanya.

Untuk jumlah kunjungan wisata ke Tangkahan dan Bukit Lawang, memang banyak penurunan dibanding tahun 2015.

"Tahun 2017 ini belum rampung total jumlah pengunjung wisatawan. Namun tahun 2016, jumlah wisatawan manca negara (foreign visitor) 4.885 wisatawan. Domestik 13.715 wisatawan, totalnya ada 18.600 wisatawan.

Untuk wisatawan manca negara didominasi kebangsaan Belanda dengan jumlah 1.152 orang, Inggris 479, Jerman 478, Amerika 278, Prancis 266 dan Australia 232 orang.

Sedangkan tahun 2015 jumlah pengunjung 50.634 wisatawan, dengan rincian mancanegara 3.495, domestik 47.139 wisatawan. Sedangkan 2014 jumlah pengunjung 49.000 orang, dengan turis mancanegara 8.567, dan domestik 40.433 wisatawan.