MEDAN - Memasuki akhir tahun 2017, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Erry Nuradi meminta agar kenaikan tarif angkutan udara dapat diantisipasi. Hal tersebut dimaksudkan demi menjaga laju inflasi di Sumut. Menurut Erry, laju inflasi tahun ini masih ada waktu dua bulan lagi. Akan tetapi, dua bulan terakhir tahun ini merupakan waktu yang penuh tantangan.

"Ada liburan sekolah serta perayaan hari besar Natal dan Tahun Baru. Belum lagi kegiatan-kegiatan lain, mudah-mudahan tidak ada hal-hal yang menimbulkan gejolak harga," ujar Erry, Rabu (8/11/2017).

Diutarakan dia, melihat pengalaman dua atau tiga tahun yang lalu, terjadi gejolak harga kenaikan BBM pada akhir tahun. Sehingga, menyebabkan inflasi yang cukup tinggi.

Untuk itu, tahun ini diharapkan tidak ada lagi terjadi kenaikan harga BBM. Meskipun, tak ada lagi BBM disubsidi yang mengikuti harga pasar.

"Namun demikian, tetap perlu diantisipasi karena ada momen liburan akhir tahun, sehingga tentu terjadi kenaikan tarif transportasi udara," ucapnya.

Lebih lanjut Erry mengatakan, dari sisi pangan, diketahui kenaikan harga cabai masih menjadi penyumbang terbesar laju inflasi. Kendati begitu, saat ini sedang memasuki masa panen raya dan diharapkan masih dapat terkendali serta begitu juga sektor lainnya.

"Tetap perlu diantisipasi karena bisa saja terjadi akibat ulah spekulan. Misalnya, produksinya baik tetapi barangnya tidak kelihatan. Oleh sebab itu, peran serta aparat hukum dibutuhkan untuk menindak tegas mereka yang melakukan penimbunan," pungkasnya.