DELI SERDANG - Radikalisme dan maraknya peredaran narkoba menjadi musuh terbesar bangsa Indonesia saat ini. Di mana aliran radikalisme mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. "Sehingga kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara kesatuan republik Indonesia dan mempertahankan semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia Bhineka Tunggal Ika yang berarti berberda-beda tetap satu jua," sebut Kapolsek Kutalimbaru, AKP Martualesi Sitepu saat menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hidayah di Dusun IV Karyawan Desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Sabtu (28/10/2017).

Dalam amanatnya pada upacara di Ponpes pimpinan Ustad Al Ghozali yang merupakan Ponpes binaan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) yang membina anak-anak mantan teroris sebanyak 16 orang itu, mantan Waka Polsek Medan Barat ini juga menyampaikan maraknya peredaran Narkoba merupakan bahaya laten bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, bermasyarakat atau bagi tatanan kehidupan sosial.

"Di mana ancaman tersebut apabila tidak ditanggapi dengan serius melalui cara yang berkesinambungan akan mengakibatkan bangsa dan negara hancur. Begitupun
tatanan kehidupan sosial akan punah akibat dari perilaku masyarakat itu
sendiri yang telah rusak akhlak," ungkapnya.

Maraknya aksi kejahatan atau kriminalitas sekarang ini, kata Kapolsek, akibat dari peredaran narkoba yang belum bisa ditekan. Di mana para pelaku kejahatan melakukan perbuatannya dikarenakan sudah kecanduan Narkoba dan pengaruh gaya hidup yang malas bekerja dan kebutuhan hidup yang banyak.

"Untuk menekan peredaran narkoba diperlukan kepedulian bersama. Masyarakat memegang peranan penting sebagai mitra kepolisian yang dapat memberikan informasi tentang peredaran narkoba," tegasnya dihadapan peserta upacara.

Dikesempatan itu, mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Kota ini juga mengajak dengan semangat sumpah pemuda kita harus terpanggil untuk menjaga keutuhan NKRI dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Memahami sepenuhnya perbedaan suku, agama dan ras adalah rahmat dan karunia Tuhan yang Maha Kuasa, menjunjung tinggi rasa nasionalisme dan patriotisme sebagai warga negara Indonesia.

"Bagi generasi muda, kita adalah generasi harapan bangsa sehingga dari sedini
mungkin harus kita bebaskan dari peredaran narkoba dan bersama-sama pula memerangi peredaran Narkoba tersebut," tandasnya.