Namun sayangnya perbaikan jalan dengan pembetonan tidak disertai dengan pembangunan saluran air.
Terang saja, air meluber ke pekarangan warga. Hal ini dikeluhkan Rini (35), seorang penjual perabot di Jalan Mahkamah. "Semalam ini banjir, orang gak ada paritnya, kerjanya kayak setengah hati," kata Rini.
Faris, warga lainnya menuturkan, ruas Jalan Mahkamah yang banyak dipadati pertukangan perabot dan besi ini telah lama dalam kondisi rusak parah. Perbaikan jalan ini menurut Faris dilakukan setelah Presiden Jokowi melintasi di ruas Jalan Mahkamah ketika di Medan belum lama ini.
"Selama ini, air menggenang di jalan jadinya aspalnya rusak. Sekarang, jalannya lebih tinggi dari pekarangan, airnya jadi menggenang di pekarangan," katanya.
Saat ini, ruas Jalan Mahkamah sekira 500 meter ini sedang dalam pembetonan. Sekitar 50 persen jalan sudah dibeton. Warga berharap pembetonan juga disertai dengan pembangunan saluran air karena selama ini kerusakan jalan disebabkan oleh menggenangnya air yang merusak jalan.
Sebelumnya, mobil rombongan Presiden Joko Widodo melintasi ruas Jalan Mahkamah yang rusak cukup parah. Sehari setelah itu, warga mengetahui jalan mulai diperbaiki.
