MEDAN-Di balik kasus penganiayaan oleh puluhan tenaga pengamanan (Satpam) kampus terhadap mahasiswa Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatra Utara (USU), Imanuel Silaban alias Nuel (26), ternyata sudah ada peristiwa pidana lain mendahului.

Akan tetapi belum terang benar peristiwa itu melibatkan siapa saja. Yang pasti salah satunya adalah pihak satpam. Pihak lainnya bisa jadi Nuel atau bukan.

Hal itu terungkap dari penjelasan Wakil Rektor V USU, Luhut Sihombing seusai demonstrasi Pemerintahan Mahasiswa USU di Biro Rektor menuntut pertanggungjawaban Rektor atas penganiayaan terhadap Nuel.

"Sehari sebelum peristiwa Nuel pihak satpam sudah terlebih dahulu mengadu ke Polrestabes. Terhadap pengaduan itu sudah ada tersangka dari pihak mahasiswa," ujar Luhut.

Secara terperinci Luhut enggan menjelaskan terkait peristiwa apa dan melibatkan siapa saja satpam mengadukan mahasiswa. Ketika ditanya apakah satpam yang dimaksud adalah Slamet, dia berusaha mengelak.

"Semua penjelasannya ada di Polrestabes, coba tanyakan ke sana. Seyogianya hari Kamis ini (26/10/2017) akan ada tindak lanjut pemeriksaan pengaduan tersebut," tegas Luhut yang juga pengajar di Fakultas Pertanian USU.

Ketika ditanya jika memang sudah ada pengaduan satpam ke Polrestabes lalu kenapa kemudian berlangsung aksi pembantaian oleh mereka kepada Nuel, Luhut menyatakan hal tersebut merupakan tindakan oknum. Mengenai jumlahnya yang mencapai puluhan, dia tetap bersikukuh hal tersebut perilaku oknum.

Berdasarkan fakta dan keterangan Luhut bisa jadi ada benarnya bahwa penganiayaan terhadap Nuel memang aksi yang terencana.