TAPANULI SELATAN - Dalam waktu dua hari berturut, lima rumah warga hangus terbakar di dua kecamatan di wilayah Tapanuli Selatan. Meski tak ada korban jiwa, namun harta benda dan tempat tinggal warga ludes tak bersisa. Jumat (20/10/2017) sekitar pukul 17.30 WIB, kebakaran yang pertama kali terjadi pada rumah dua pintu yang dihuni keluarga Paradoan Siregar (44) warga Kelurahan Sitinjak Lingkungan V Kecamatan Angkola Barat, Tapsel. Menurut beberapa saksi, saat kejadian rumah sedang ditinggal penghuninya. Dan diduga, api berasal bagian dalam rumah.

"Rumah dua pintu milik Paradoan Siregar, warga Sitinjak. Saat kejadia, rumah sedang ditinggal penghuninya," ungkap Pjs Kasubbag Humas Polres Tapsel Iptu Erman Tanjung, saat dikonfirmasi Minggu (22/10/2017).

Mengenai penyebab kebakaran, hasil dugaan sementara, rumah berukuran 8x6 Meter yang berbahan papan kayu itu disebabkan adanya korsleting listrik.

"Dugaan sementara kosrleting listrik, api dapat dipadamkan bersama warga setempat. Dan untuk kerugian diperkirakan sekitar Rp20 juta," terangnya.

Tak hanya di Angkola Barat saja, peristiwa serupa juga terjadi di Kecamatan Angkola Selatan tepatnya di Kelurahan Napa Lingkungan I. Sabtu (21/10/2017) sekitar pukul 11.45, tiga rumah yang masing-masing dihuni oleh keluarga Asromaidah Simanjuntak, Pain Simamora dan Sahrial, ludes dilalap 'si jago merah'.

"Kejadian yang sama juga terjadi di Napa Angkola Selatan, sebanyak tiga rumah, dua terbuat dari papan dan satu permanen ikut terbakar.

"Untuk penyebab kebakaran yang di Napa masih diselidiki, namun kerugian diperkirana berkisar Rp150 juta," kata Erman.

Sementara, Camat Angkola Selatan Zamhir mengatakan, api yang menghanguskan tiga rumah warganya itu, mulanya berasal dari bagian dpaur rumah milik Asromaida. Saat itu, pemilik rumah sedang berkebun dan kondisi rumah sepi.

"Pemilik rumah atas nama Asromaida, saat kejadian sedang berada di kebun, dan ia memang hanya tinggal seorang diri. Asal api diketahui dari dapur rumah miliknya," jelas Camat.

Rupanya, rumah dua rumah lainnya yang berdampingan dekat rumah tempat asal ikut menjadi korban, yaitu rumah milik Sahril dan Pian Simamora.

"Untuk bantuan belum ada, dan laporan tertulis juga belum dikirim karena hari libur," ucapnya dan akan membuat laporan serta permohonan bantuan.

Untuk keluarga yang rumahnya sudah rata dengan tanah, masing-masing menumpang di rumah tetangga dan saudara mereka.

"Sebagian masih bisa dibersihkan dan ditempati, namun yang sudah rata dengan tanah terpaksa menumpang," pungkasnya.