MEDAN - Warga yang berdomisili di sepanjang Jalan Timor Medan, Kelurahan Gaharu, Medan Timur merasa kesal dan kecewa atas pelaksanaan proyek pengerjaan penggalian drainase yang dilakukan di kawasan tersebut. Pasalnya, tanah hasil galian drainase yang diperkirakan hampir sepanjang 150 meter tersebut telah berubah menjadi gundukan tanah yang membuat warga kesulitan ketika akan mau keluar dari rumah untuk beraktifitas dengan kendaraannya.

Berdasarkan pantauan wartawan di sepanjang Jalan Timor, Kelurahan Gaharu, Medan Timur, Sabtu (21/10/2017), gundukan tanah terlihat menumpuk di sepanjang jalan tersebut. Bahkan membuat ruas jalan semakin sempit.

Apalagi, warga mencemaskan jika musim kemarau tiba, hasil galian tanah itu menimbulkan debu yang selalu berterbangan ketika angin bertiup. Sehingga hal ini dapat mengancam kesehatan warga yang berdomisili di sekitar jalan itu.

"Kami sangat kesal dan kecewa atas kinerja Pimpro galian drainase ini yang terkesan tidak mau mengangkut tanah galian itu dari tempat tinggal kami," ungkap warga ketika ditanya wartawan.

Pria yang mengenakan setelan baju batik ini juga mengaku bila hujan tiba tanah galian itu menjadi lumpur, yang dikhawatirkan dapat menimbulkan kecelakaan apalagi daerah ini berada di kawasan lingkungan sekolah.

"Jangan gara-gara tanah yang tak diangkut itu membuat warga ataupun anak sekolah terjatuh dari sepeda motornya. Kami berharap agar tanah itu segera diangkut sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," harapnya.

Sementara itu kekecewaan dan kekesalan juga dilontarkan oleh Ketua Lembaga Monitoring Tipikor RI Sumut, Rahmat Siddik.

Menurutnya proyek galian drainase ini hendaknya janganlah membuat masalah bagi warga sekitar.

"Jangan gara-gara abu dari tanah galian yang tak kunjung diangkut ini membuat warga di sini menjadi terjangkit penyakit pernapasan," kesal Rahmat Sidik.

Pria yang aktif diorganisasian ini juga meminta instansi terkait agar segera mengangkut tanah itu sebelum warga marah.

"Tolong dibereskan proyek ini jangan sampai warga serta pelajar yang ingin belajar terganggu akibat debu yang masuk ke lingkungan sekolahnya," tegasnya.