SIANTAR - Polres Siantar akan bekerjasama dengan Polda Sumatera Utara dalam memburu pelaku perampokan dan penganiyaan terhadap seorang siswi sekolah menengah atas di Pematangsiantar. Nadia (17) siswi SMA Swasta Teladan menjadi korban perampokan dan penganiayaan oleh pelaku yang diduga adalah temannya.

Saat Di konfirmasi sejumlah wartawan, Kasat Reskrim Polres Siantar , AKP Restuadi, menyampaikan pihaknya bekerja sama dengan Polda.

“Kita bekerja sama dengan Poldasu untuk mengejar pelaku,” Ucap Restuadi

Terkait erkembangan kasus yang menimpa Nadia (17) warga Jalan Tanah Jawa, Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara tersebut, Restu membenarkan baqhwa keluarga korban telah rtesmi membuat laporan.

Dikatakannya, pihak keluarga korban telah resmi membuat laporan pengaduan ke Polres Siantar. Pihak kepolisian pun, telah ada menanyai korban soal kronologis kejadian. Awal Kejadian Rabu (18/10/2017) Saat usai korban pulang les sore dari sekolah.

“Keluarga korban sudah Resmi melapor ke kita. Juga sudah kita lakukan pemeriksaan dan minta keterangan dari keluarga Nadia. Kita juga akan periksa kedua teman Nadia, Umi dan Dwi, yang melihat saat Nadia dibawa oleh Dirli dengan cara berboncengan dengan menggunakan kereta Vario,” ucap Restuadi

Ia juga memaparkan kronologi kejadian tersebut. Saat bertemu di Alfamart Jalan Cokroaminoto, Dirli membonceng Nadia menggunakan sepeda motor milik Nadia.

Kemudian, dua teman sekolah korban, mengikuti dari belakang, saat sesampainya di Lorong 20, kedua teman Nadia, Duwi dan Umi, yang berboncengan mengikuti dari belakang, mereka kehilangan jejak.

“Korban Nadia dihubungi oleh pelaku Dirli (30) bahwa ada titipan untuknya. Kita juga sudah tanyai sedikit dari korban. Selama ini, korban berteman dengan pelaku Dirli (30). Saat dihubungi, korban diperintah sendiri. Namun, korban membawa kedua teman satu sekolah nya, Dwi (17) dan Umi (17),” Ujar Restuadi.

Dari situlah, korban tidak ada kabar, sampai ditemukan warga Tanjung pinggir hari Kamis (19/10) sekitar pukul 06.00 WIB. Nadia telah mengalami penuh luka di wajahnya.

Restuadi pun mengatakan, kalau luka di wajah korban diperkirakan bukan karena benda senjata tajam, tetapi benda tumpul, juga pukulan dari tangan pelaku, Dan diduga juga pelaku memukul dengan memakai tas milik korban.

“Kita sudah cek Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kita temukan pakaian dalam milik korban, tas dan buku dengan berlumuran darah. Belum diketahui apa korban (dicabuli), karena selanjutnya akan diperiksa (divisum) di Rumah Sakit Umum (RSUD Djasamen Saragih),” ungkap Restuadi.