BANDA ACEH - Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, diguncang gempa bumi dengan kekuatan 5 Skala Richter pada Jumat pagi (20/10/2017). Namun gempa bumi yang terjadi kali ini tidak berpotensi tsunami.

Badan Meteriologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh merilis gempa berkekuatan 5 SR menguncang wilayah kepulauan tersebut, tepatnya pada pukul 04:18:43 WIB.

"Gempa 5 SR di Simeulue pagi tadi tidak berpotensi tsunami, kepada masyarakat diharapkan tetap tenang," kata Kepala Stasiun Meteorologi Cut Bau Maimun Saleh, Sabang Siswanto.

Titik koordinat gempat tersebut 2,56 Laut Timur (LU) dan 95,83 Barat Timur (BT), 23 kilometer Barat Daya Kabupaten Simeulue, Aceh pada kedalaman 25 kilometer barat laut daerah setempat.

Indonesia memang merupakan negara yang sering dilanda gempa bumi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan penyebab Indonesia sering dilanda bencana alam gempa bumi. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, bencana itu dikarenakan oleh wilayah Tanah Air dilalui jalur subduksi maupun sesar yang ada di daratan. Ada jalur subduksi, pertemuan antara lempeng daratan Eurasia dengan lempeng Samudra Hindia Australia.

Menurut Sutopo, yang patut diwaspadai saat ini adalah potensi gempa kuat yang menimbulkan tsunami. Sutopo menjelaskan, berdasarkan hasil riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ada dua energi potensi gempa yang masih terkunci, diantaranya di Mentawai. 

Diperkirakan energi gempa maksimum sebesar 9 SR masih tersandera. Diperkirakan energi gempa ini akan dilepaskan dalam kurun waktu 200 tahun, tetapi tidak ada yang tahu waktu pastinya. Ketika gempa benar-benar terjadi, tsunami pasti akan menyertainya. Bahkan, tsunami menghantam kepulauan Mentawai hanya lima menit setelah gempa bumi. Sementara tsunami di pantai Barat Sumatra terjadi antara 25-35 menit pascagempa pertama. (Antara)