SIMALUNGUN- Sumatera Utara tidak hanya Danau Toba dan Berastagi. Masih banyak kawasan lain yang tak kalah eksotisnya. Salah satunya adalah Cagar Alam Dolok Tinggi Raja, di Kecamatan Silau Kahean, Simalungun. Kawasan ini berada di antara lebatnya hutan tropis dan rimbunan pandan besar.

Panorama Dolok Tinggi Raja cukup memukau. Bentangan alam berupa dinding-dinding batu alam berikut kawah yang membentuk kolam dengan permukaan airnya yang biru. Sumber air panas dari panas bumi yang menyembul dari sejumlah titik. Tebing-tebing batuan kapur berwarna putih sepintas seperti salju. Bila diterpa cahaya matahari, tebing-tebing itu tampak bercahaya.

Di kawasan itu juga terdapat gua-gua batu dengan kawah berupa kolam. Juga terdapat sungai yang airnya jernih dan hangat karena panas bumi. Menurut sejumlah penelitian, sumber air panas yang berasal dari endapan kapur terbentuk dari proses panas bumi yang mengandung belerang. Titik-titik panas itu dapat berpindah-pindah tempat.

Proses perpindahanm titik-titik panas bumi ini dapat membuat bukit-bukit hasil endapan kapur yang terlihat sudah tidak aktif lagi, sewaktu-waktu dapat kembali aktif. Sebaliknya satu kawasan yang sebelumnya datar bisa menjadi berbukit-bukit. Hal ini menunjukkan kondisi panas bumi tersebut tidak stabil. Ketidakstabilan inilah yang dijadikan dasar bagi perlindungan kawasan ini.

Tidak heran meski kawasan ini sudah ditemukan sejak tahun 1880-an, namun tidak ada penataan yang mengarah untuk dijadikan objek wisata. Boleh dibilang hingga saat ini, kawasan ini masih dibiarkan tumbuh secara alami. Tidak ada fasiltas wisata sebagaimanya lazimnya sebuah kawasan wisata. Hal itu merupakan konsekuensi ketika kawasan ini ditetapkan sebagai cagar alam sejak tahun 1924 lalu yang luasnya mencapai 176 hektar.

Meski begitu, faktanya kawasan ini tidak pernah sepi dari pengunung. Terutama ketika akhir pekan. Para pengunjung yang umumnya berasal dari Medan, Siantar, Pakam dan Dolok Masihul ini biasanya datang beramai-ramai dengan sepeda motornya. Potensi itupun sering dimanfaatkan masyarakat sekitar dengan menyediakan tenda-tenda dan fasilitas wisata lainnya.

Dari Medan untuk sampai ke kawasan ini ada dua rute yang biasa dilalui. Rute pertama Medan – Lubuk Pakam – Tebing Tinggi – Dolok Tinggi Raja dengan jarak 110 km. Rute yang kedua adalah Medan – Lubuk Pakam – Galang – Dolok Masihul – Dolok Tinggi Raja, dengan jarak 97 km.