MEDAN - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan, Sumatera Utara, terus berusaha memisahkan bayi kembar siam dempet perut, Fahira-Sahira. Tim medis menyiapkan tiga rencana untuk memisahkan bayi kembar siam tersebut. Humas RSUP Adam Malik, Mashadat Ginting, mengatakan kondisi fisik bayi kembar menurun. Tim dokter terus menangani keduanya.

"Tim dokter terus memantau perkembangan dan kondisi kesehatan bayi kembar siam itu," kata Mashadat.

Ketua tim dokter penanganan bayi kembar siam, Prof Guslihan Dasa Tjipta SpA (K) mengatakan, memberikan antibiotik pada Fahira-Sahira. Tim juga memindahkan keduanya ke ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

Tim menunggu hasilnya selama 72 jam setelah pemberian antibiotik. Itu dilakukan sebagai indikator dalam pengambilan keputusan pemisahan bayi kembar.

"Tim dokter juga sudah menyiapkan tiga rencana, yakni plan A, plan B, dan plan C, untuk pemisahan bayi tersebut," ujar Guslihan.

Ia menjelaskan, plan A, adalah rencana pemisahan elektif, yakni pemisahan dengan menggunakan tissue expander atau memasukkan jaringan di bawah kulit kedua bayi yang dijadikan sebagai kulit cadangan perut setelah operasi. Rencana B yaitu memisahkan bayi Sahira dalam keadaan darurat (emergency dying) atau mengalami gagal hidup.

"Kita pisahkan tanpa menunggu 72 jam," kata Mashadat.

Sedangkan rencana C, pihaknya memisahkan kedua bayi saat keadaan darurat. Kedua bayi diusahakan hidup. Namun salah satu bayi akan mengalami kondisi lebih buruk.

Bayi kembar siam tersebut dirujuk dari RSUD Kisaran. Mereka sudah lebih enam bulan mendapatkan perawatan di RSUP Adam Malik Medan.

Keduanya mengalami infeksi pada kulit, demam, dan batuk. Mereka juga mengalami kelainan jantung.

"Keadaannya menurun dan demam. Bayi Sahira (yang lebih kecil) kadar gula darahnya sering turun, tensinya juga belum stabil. Saat ini tim dokter sedang fokus menstabilkan keadaan keduanya. Berat badan pagi tadi 9,3 Kg," kata Mashadat kepada Metrotvnews.com pada 2 Oktober 2017.

Sebelumnya, RSUP H Adam Malik Medan merawat sepasang bayi kembar siam. Bayi tersebut mulai menjalani perawatan intensif sejak Jumat 24 Maret 2017. Bayi kembar siam atas nama Fahira dan Sahira ini berasal dari Teluk Dalam, Kabupaten Asahan.