MEDAN-Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Medan Business Polytechnic (AMIK MBP) mewisuda 172 mahasiswanya yang telah menamatkan pendidikan, di aula kampus itu Jalan Letjen Djamin Ginting No 285-287 Padang Bulan Medan, akhir pekan ini.

Ratusan mahasiswa yang diwisuda tersebut merupakan jenjang Diploma III Jurusan Teknik Informatika 56 orang dan Manajemen Informatika 116 orang.

Direktur AMIK MBP Sariadin Siallagan ST MCs mengatakan, lulusan sebuah perguruan tinggi tidak boleh hanya mengandalkan ijazah yang didapatkan pada saat prosesi wisuda. Akan tetapi, harus siap bersaing dan berkompetisi dengan lulusan perguruan tinggi lainnya.

"Saya ingin wisudawan yang diwisuda hari ini untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan diri, agar lebih kreatif dan inovatif. Sebab, hal ini sudah menjadi tuntutan dan kebutuhan di dunia kerja," kata Sariadin.

Dia meminta wisudawan untuk memiliki kepribadian dan etika berkomunikasi yang baik, serta sikap yang handal. Menurutnya, hal itu merupakan salah satu syarat untuk menembus kesuksesan masuk ke dalam dunia kerja.

"Dunia kerja yang akan dihadapi di lapangan nantinya adalah dunia yang penuh tantangan dan persaingan yang lebih berat. Untuk itu para wisudawan dituntut berjuang lebih keras dan cerdas agar tetap eksis dalam memenangkan persaingan, khususnya dalam kompetensi teknologi informasi," tuturnya.

Ia merasa yakin ilmu yang didapat dari AMIK MBP selama tiga tahun ini akan mampu menjadi landasan utama dalam menghadapi persaingan global. Oleh karenanya, para alumni mampu memenangkan persaingan di dunia kerja.

Ketua Yayasan Mandiri Bina Prestasi (MBP) dr Anna Mari Ulina Bukit menyatakan, pembangunan pendidikan dan peningkatan kualitas lulusan dari perguruan tinggi menjadi prioritas utama. Untuk itu, Yayasan MBP beserta direktur telah melakukan studi banding ke beberapa negara, baik di negara ASEAN maupun Eropa. Hal ini dilakukan untuk mencari masukan dan informasi seputar perkembangan pendidikan tinggi di luar negeri.

"Hasilnya telah kami terapkan di lembaga pendidikan ini," ujarnya.

Sementara, Pembina Yayasan MBP Drs Tenang Malem Tarigan MSi Ak meyakini, pada 2018 AMIK MBP, Politeknik Mandiri Bina Prestasi (MBP) dan Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Medan sudah bisa menjadi universitas. "Semua sudah dipersiapkan tinggal menunggu restu dari pusat," katanya.

Dia menuturkan, peluang kerja bagi lulusan AMIK MBP sangat besar. Ini lantaran perusahaan tempat mahasiswa perguruan tinggi ini melakukan magang dan biasanya siap menampung begitu mahasiswa lulus kuliah.

"Meski begitu, kita harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan jika tidak ingin tertinggal," ujarnya.