Pantai Labu-Sebanyak 57 alat mesin pemanen padi (rice combine harvester) diberikan Kementerian Pertanian kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se Sumut. Alat tersebut guna membantu petani untuk memotong padi yang selama ini masih secara manual.

Kabid Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Jonni Akim Purba, menjelaskan, bantuan alat mesin pemanen padi ini diberikan atas permohonan dari Gapoktan. Sehingga diharapkan ke depannya setiap Gapoktan se Sumut dapat membeli alat mesin tersebut dengan sendirinya, karena memang sangat membantu efisiensi petani.

"Alat mesin pemanen padi ini dapat memotong patang padi hingga memisahkan antara batang dan gabah seluas 4 hektar perharinya. Jadi sangat membantu petani dan mengurangi biaya pro9duksi dengan menggaji buruh menyabik petani secara manual," ujarnya kepada wartawan di sela-sela pelatihan alat rice combine harvester di Desa Durian, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang.

Dijelaskannya, 57 alat unit tersebut dibagikan di 20 kabupaten/kota se Sumut dan ini merupakan bantuan tahun ke dua yang diberikan Kementerian Pertanian untuk di Sumut.

"Jadi hari ini kita serahkan alat mesinnya dan dibuat pelatihan kepada Gapoktan se Sumut. Harapan kita selanjutnya bisa dibeli oleh kelompok tani. Untuk harga mesin ini berkisar Rp 400 juta," kata Jonni.

Ditambahkannya, poses panen padi akan menjadi lebih efektif dan mudah dengan menggunakan salah satu alat pertanian ini. Pisau pemotong pada bagian depan, yang memiliki fungsi untuk memotong batang padi, selain itu juga memiliki sisir yang berguna untuk mengambil batang padi sehingga mengarah ke dalam bucketnya untuk dipotong.

"Proses panen padi akan menjadi lebih efektif dan mudah. Pada saat yang sama antara batang dan gabah akan dibuang di tempat yang terpisah, dan saat gabah keluar ada operator yang sudah siap dengan karung untuk menadah saat gabah keluar," jelasnya.