MEDAN - Puluhan warga melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Kelurahan Tegal Sari I, Kamis (28/9/2017) sore kemarin. Hal ini dilakukan mereka karena tanah galian pengorekan mengganggu aktivitas mereka. Hal ini dialami warga Jalan AR Hakim, Gang Kantil, Kelurahan Tegal Sari I, Medan Area.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan para warga lantaran jalanan umum tempat para pengguna jalan dikorek sedalam 12 meteran dengan luas 4 x 10 meter dipersimpangan Gang Kantil.

Pengakuan Faisal (40) salah satu warga sekitar Gang Kantil menyebutkan, lubang yang dibuat proyek tersebut akan dipergunakan untuk tempat pembuangan akhir tinja para warga. Namun, warga kurang setuju lantaran pihak kelurahan tidak memberitahukannya terlebih dahulu perihal proyek yang memakan biaya sekitar Rp400 jutaan.

"Kami semua warga keberatan kali proyek pembuatan lubang septic tank yang besar kali ini anggarannya 400 juta lebih, dan kami minta KPK usut proyek ini, dan pihak kelurahan Tegal Sari I, ini tidak ada musyawarah sama warga dan tiba tiba sudah di korek, kami para warga minta lubang tersebut segera ditutup sebelum memakan korban jiwa," tutur Faisal dihadapan wartawan.

Tak hanya itu saja, Calvin (28), salah seorang warga yang rumahnya tepat di kantor Kelurahan Tegal Sari I, merasa keberatan atas adanya proyek tersebut, karena tanah bekas pengorekan di buang di depan rumahnya sehingga pintu rumah Calvin tidak bisa di buka. Selain itu, pipa air Tirtanadi ke rumah Calvin juga diputus pihak pemborong.

"Saya sangat keberatan kali pengorekan lobang ini, abang lihat saja tanah itu di buang di depan rumah saya, sampai mau keluar dari rumah gak bisa. Ada lagi, itu pipa air ke rumah saya juga diputusin, sampai rumah saya gak ada air mau mandi pun gak bisa," kesal Calvin.