PADANGSIDIMPUAN - Ratusan kendaraan yang melintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Simirik, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan terjebak macet panjang sejak Sabtu (9/9/2017) petang hingga Minggu (10/9/2017). Lumpuhnya arus lalulintas yang menghubungkan Kota Padangsidimpuan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, disebabkan bahan material proyek pelebaran jalan tumpah ke badan jalan akibat guyuran hujan deras.

Pantauan di lapangan, Minggu (10/9/2017), ratusan kendaraan mengular hingga lima kilometer. Bahkan di lokasi itu, tampak belasan bus ALS yang mengangkut jamaah haji asal Kabupaten Mandailing Natal dari arah Medan menuju Madina, ikut terjebak macet.

Tak hanya macet, kondisi badan jalan juga tampak licin karena seluruh badan jalan dipenuhi lumpur dari proyek pelebaran jalan.

Pihak kepolisian dari Sat Lantas Polres Padangsidimpuan dibantu oleh Sat Lantas Polres Tapsel terlihat kesulitan untuk mengurai kemacetan. Rekayasa jalur dengan membuka jalan alternatif dari Sibio-bio menuju Poken Jior dan Angkola Julu tembus ke Simpang Sijungkang terkesan belum berhasil mengatasi kemacetan karena tumpukan kendaraan terus bertambah.

Hingga Minggu (10/9/2017) petang, kepadatan kendaraan yang terjebak macet berangsur mulai berkurang setelah pihak kepolisian menurunkan satu unit alat berat untuk membersihkan material proyek dari badan jalan.

Salah seorang warga setempat, Masdoharni Harahap (45) mengatakan, kemacatan itu diakibatkan bahan material proyek pelebaran jalan hanyut ke badan jalan.

"Pas hujan deras mengguyur, material proyek itu hanyut ke badan jalan sehingga menyebabkan badan jalan menjadi licin dan berlumpur, yang mengakibatkan sejumlah kendaraan terperosok digenangan lumpur," tuturnya.

Seorang pengemudi yang terjebak macat, Khairul (26) meminta agar pelaksana proyek pelebaran jalan lebih memperhatikan pekerjaannya.

"Pelaksana proyek jangan asal bekerja. Karena kelalaian mereka ini telah merugikan masyarakat luas yang hendak melintas dari jalur ini," ujarnya.

Kapolres Padangsidimpuan, AKBP Andy Nurwandi mengatakan, jalur tersebut berangsur mulai bisa dilintasi dan meminta para pengemudi untuk lebih berhati-hati melintas.

"Macetnya karena kita sengaja menghentikan kendaraan yang hendak melintas, sebab bila dilanjutkan akan berbahaya bagi pengendara akibat licin. Namun yang terpenting, jalur tersebut sudah mulai lancar," katanya.