TAPANULI SELATAN - Disambut isak tangis dan histeris keluarga, jenazah Rifzal, tahanan yang ditemukan tewas di dalam sel Mapolsek Batangtoru tiba di rumah duka di Desa Napa, Kecamatan Batangtoru, Tapsel, Rabu (6/9/2017) 03.30. Jenazah Rifzal dipulangkan, setelah dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk mengetahui apa penyebab kematian korban yang dicurigai pihak keluarga ada hal yang tidak wajar.

"Jenazah diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan mulai pukul delapan hingga pukul sebelas siang, kurang lebih selama dua jam," ujar Rifki syawal, abang kandung korban.

Kata Rifki, hasil autopsi baru dapat diketahui selama satu pekan kedepan.

"Kami meminta kepada pihak kepolisian untuk terbuka, dan jangan ada yang ditutup-tutupi," ujar saudara kandung Almarhum meminta agar penyebab kematian adiknya diusut tuntas dan terang benderang.

Sebelumnya, Kapolsek Batangtoru AKP Asmon Bufitra mengatakan, Almarhum Rifzal merupakan tahanan pihaknya yang terlibat kasus penganiayaan salah satu anggotanya.
Malam pada 27 Agustus 2017 kemarin, salah seorang anggotanya yang diketahui bernama Bripda Khairul Fadli melintas di Desa Napa, Batangtoru, saat itu Almarhum sedang dalam kondisi mabuk dan menyetopi warga dan kendaraan yang melintas.

"Anggota kita dianiaya dan dipukuli, namun tidak melakukan perlawanan dan selanjutnya memberitahukan kejadian itu kepada petugas lainnya. Lalu membawa almarhum ke Polsek," jelas Asmon.

Selama ditahan, kata Asmon, pihak keluarga kerap mengunjungi Rifzal dan tidak pernah menghalangi. Bahkan, siang sebelum almarhum ditemukan tewas pada Minggu (3/9/2017) malam, anggota keluarga almarhum masih terlihat membesuknya.

Pihak keluarga, terang Asmon, memang sempat meminta agar ada perdamaian, namun pihaknya tidak melakukannya dengan alasan biar ada efek jera. Apalagi, pihak keluarga juga mengeluh tentang kebiasaan almarhum yang sering mabuk.

"Orang tua almarhum yang langsung datang, memang dia mengeluh soal kebiasan almarhum, makanya saya juga sarankan biar ada perubahan kepada almarhum dan menahannya," jelas Kapolsek.

Padahal, kata Asmon, ia juga masih sempat berpesan kepada almarhum agar berubah dan tidak membuat susah keluarga dan orangtuanya.

"Saya juga masih sempat menasehatinya, dan rencananya Senin almarhum mau kita titipkan ke Rutan di Sipirok. Biar dia di sana bisa lebih leluasa dan dapat berubah," tukasnya.

Namun nahas, Minggu (3/9/2017) malam, korban ditemukan pertama kali oleh petugas jaga sudah dalam kondisi tergantung di dalam sel.

"Kita pasti akan terbuka dan tidak ada yang ditutupi, untuk hasil autopsi setelah keluar pasti juga akan kita beritahukan," pungkasnya.