JAKARTA - Ketua Satlak Prima Achmad Sudjipto mengatakan ada 17 medali emas dari nomor lomba di beberapa cabang yang hilang seperti cabor atletik, water ski & wakeboard, sailing, balap sepeda, golf, bowling, tenis lapangan, dan pencak silat. Hal ini terkait dengan tindakan tuan rumah Malaysia yang mengabaikan nilai-nilai kepatutan.

"Beberapa siasat dan perlakuan tuan rumah untuk mengambil keuntungan secara massif dan terkadang mengabaikan nilai- nilai kepatutan dalam kompetisi tidak hanya Indonesia yang dirugikan tapi juga negara lain seperti Thailand dan lain sebagainya," kata Ahmad Soetjipto dalam rapat Analisa dan Evaluasi Raihan Medali Kontingen Indonesia pada SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia bersama Menpora Imam Nahrawi dengan stakeholder olahraga terkait di ruang sidang lantai 3 Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (4/9/2017).

Faktor lain yang menjadi penyebab kegagalan, kata Ahmad Soetjipto, keterlambatan honor atlet dari Bulan Januari hingga Mei 2017, keterlambatan pelunasan kontrak akomodasi. Kemudian, sulitnya sewa sarana latihan, dukungan vitamin dan suplemen yang masih kurang. 

Menurut Ahmad Soetjipto, beberapa pengalaman pahit di SEA Games 2017 harus menjadi pengalaman berharga untuk menuju Asian Games 2018.

"Ke delan, kita harus membuat kebijakan seleksi atlet diperketat sehingga meningkatkan cost to ahlete ratio, membuka akses keunggulan seluas-luasnya seperti try out/trainning camp di pusat keunggulan luar negeri, serta mengintegrasikan dukungan anggaran dan sebagainya," jelasnya.***