NAHAS sekali nasib Brigadir Bayu Nugraha, personel Sabhara Polres Siantar. Dia mengalami luka parah di telinga hingga mengeluarkan darah setelah dianiaya pimpinannya AKP I di depan ruang Kasat Tahti Polres Siantar, Sabtu (2/9/2017). Mirisnya, Brigadir Bayu tak mengerti alasan dirinya dipukuli. Sang pimpinan yang emosi tak hanya memukuli dengan tangan, setelah Bayu tersungkur ke lantai, AKP I malah menginjak kepala dan tubuh Bayu menggunakan kaki kanan.

Walau sudah dianiaya, Bayu tetap melanjutkan pekerjaan membersihkan ruang tahanan Polres Siantar. Namun tiba-tiba darah keluar dari telinga. Karena khawatir, Bayu menghubungi abangnya Wanda, yang juga personel Polres Siantar yang bertugas sebagai personel Bhabin Kamtibmas Kelurahan Tambun Nabolon.

Bayu, Minggu (3/9/2017) mengatakan, saat kejadian dirinya bertugas melakukan penjagaan di RTP Polres Siantar bersama seniornya.

Mantan ajudan Kapolres Siantar ini bersama seniornya Bripka SS, melaksanakan tugas penjagaan di RTP Polres Siantar.

Tidak lama kemudian, Kasat Sabhara AKP I datang menghampiri dan menyuruh supaya membersihkan RTP.

Perintah itu pun diamini dan Bripka SS, dan menyuruh Bayu mengambil sapu yang ada di Pos Penjagaan Sat Sabhara di bagian depan Mako Polres Siantar. Mendengar itu, Bayu pun langsung berlari ke arah pos penjagaan. Tiba-tiba AKP I memanggil, sehingga Bayu pun berhenti dan kembali berlari menemui AKP I.

Tepat di depan ruangan Kasat Tahti, tanpa ada perkataan, AKP I langsung memukuli bagian badan dan kepala Bayu secara berulang kali. Bayu pun tersungkur di lantai. Setelah tersungkur, I malah menginjak pinggang dan kepala Bayu menggunakan kaki sebelah kanan.

Setelah melakukan penganiayaan, I yang sebelumnya menjabat Kasubbag Sarpras Polres Siantar itu, langsung pergi ke ruangan kerjanya, tepat di samping pos penjagaan Sabhara. Setelah ditinggalkan AKP I, Bayu melanjutkan tugas membersihkan ruangan RTP. Bayu terkejut merasakan telinga sebelah kanannya mengeluarkan darah sehingga Bayu pun menelepon abang kandungnya Bripka Wanda.

Tidak lama kemudian Wanda pun datang ke Polres Siantar. Tidak terima melihat kondisi Bay, Wanda pun menemui I untuk mempertanyakan apa kesalahan Bayu. Tapi I malah menyuruh Wanda mempertanyakan kepada Bayu dan menyuruh melaporkannya bila tidak senang. Mendengar itu Wanda pun pergi keruangan Paminal untuk membuat Laporan Pengaduan (LP).