KUALA LUMPUR- Atlet atletik putri Indonesia, Maria Londa menetaskan air mata saat gagal mempersembahkan medali emas nomor Lompat Jangkit Putri di National Sport Centre Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (23/8/2017).

Peraih medali emas Asian Games Incheon 2014 ini hanya mampu meraih perak dengan lompatan 13,52 M. Hasil ini jauh dari rekor lompatan yang dicetaknya pada SEA Games Myanmar 2013 dengan lompatan 15,72 Meter.

Medali emas direbut atlet Vietnam, Vu Thi Men dengan lompatan 14,15 Meter. Sedangkan medali perunggu direbut atlet Thailand, Parimya Chuaimaroeng dengan lompatan 13,32 Meter.

"Lompatan ini tidak sebaik dulu karena terlalu lama istirahat akibat cidera. Kondisi saya mungkin belum siap," kata Maria Londa yang ditemui usai lomba.

Meski gagal di nomor Lompat Jangkit, Maria Londa masih berpeluang untuk meraih emas mengaku akan berusaha menjadi yang terbaik pada nomor Lompat Jauh.

"Saingan terberat saya dari atlet Vietnam yang mencatat lompatan 6,54 Meter di Kejuaraan Atletik Asia 2017. Mudah-mudahan dengan doa seluruh masyarakat Indonesia, saya bisa mempersembahkan medali emas," tegasnya.

Sementara itu, pelatih Maria Londa, I Ketut Pageh mengatakan, wajar bilamana Maria menangis atas kegagalannya meraih medali emas nomor Lompat Jangkit.

"Saya kira siapapun akan menangis karena kecewa. Di sini, Maria tidak menyalahkan siapa-siapa tetapi cuma menyadarkan kondisi dia sendiri seperti saat ini," kata pelatih Maria alonda, I Ketut Pageh. ***