MEDAN – Meski baru satu tahun difungsikan, relokasi pasar buku bekas dari jalan Pegadaian ke area Lapangan Merdeka Medan mampu lebih menarik minat pembeli dari sebelumnya. Hal tersebut disampaikan Rahmat (30), seorang pedagang buku bekas kepada Antara saat ditemui pada Rabu (16/8/2017), di Lapangan Merdeka Medan.

“Semenjak pindah ke sini penjualan kita tidak langsung naik. Tapi naik secara bertahap hingga sekarang sudah lebih besar dari penjualan di lokasi sebelumnya,”

Menurut Rahmat hal itu dikarenakan Lapangan Merdeka adalah lokasi awal pasar buku sebelum dipindahkan ke jalan Pegadaian, sehingga banyak pembeli yang tidak merasa susah untuk menemukan pasar buku.

“Sewaktu kita dipindahkan ke jalan Pegadaian dulu pembeli masih banyak, tapi berkurang karna lokasinya gak terlalu strategis seperti sekarang. Kalau sekarang kan pembeli makin mudah nyari tempatnya.” Ujar Rahmat sambil melayani pembelinya.

Selain karena kembalinya lokasi pasar buku ke area lama yang lebih strategis, kedatangan pembeli tak jarang juga dikarenakan unsur ketidaksengajaan saat sedang melakukan aktivitas lain di area sekitar lapangan merdeka.

Adapun mayoritas pembeli yang datang, dikatakan Rahmat biasanya berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Umumnya buku yang dicari berhubungan dengan pelajaran dan pengetahuan.

“Pembeli biasanya musiman. Musim awal ajaran semester baru sekolah, yang ramai datang pelajar, gitu juga anak kuliah. Karna harganya lebih murah, jadi bisa hemat kalau beli disini.”

Sementara untuk varian harga buku, Rahmat tak dapat memprediksi secara rinci. Harga buku, dikatakannya tergantung dari jumlah buku beredar yang dijual dipasaran.

“Harga kita bervariasi mulai dari Rp.10.000 untuk buku – buku bekas. Kalau untuk yang paling mahal bisa ke angka ratusan ribu, tergantung dari banyaknya buku itu di pasaran biasa,” jelasnya.