MEDAN-Kepala Cabang BPJS Kota Medan Ari Dwi Aryani meminta pihak rumah sakit bisa menyediakan lokasi bagi mereka yang lebih baik untuk melayani pasien. Kantor BPJS di rumah sakit sering terlihat di bagian belakang dan samping.

"Kita lihat saja toko roti, dan lainnya berada di depan. BPJS seperti dikesampingkan," ucapnya saat kunjungan kerja Komisi B DPRD Medan ke RS Siloam Dhirga Surya Medan, bersama Dinas Kesehatan kota Medan dan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Ari meminta agar pemerintah ikut serta peduli dengan keberadaan lokasi kantor BPJS di rumah sakit. Karena apa gunanya kerjasama kalau ada pihak yang dirugikan.

Kadis Kesehatan Kota Medan Umsa Polita Nasution menyebutkan pelayanan Rumah Sakit Siloam tak ada masalah. Namun kiranya kerjasama dengan BPJS Kesehatan perlu segera dibangun.

"Kita harapkan ke depan RS Siloam menjadi sarana pilihan provider BPJS," ujar Usma di hadapan Ketua Komisi B DPRD Medan Maruli Tua Tarigan, anggota Komisi B DPRD Medan Modesta Marpaung dan Wong Cun Sen.

Maruli juga mempertanyakan tentang pelayanan rumah sakit terhadap pasien. Sebab, rumah sakit idealnya butuh mempersiapkan keilmuan kedokteran, kritikan dan saran.

"Saya harap Rumah Sakit Siloam tidak melakukan diskriminasi pasien BPJS nantinya," katanya.

Direktur Utama Mangantar Marpaung didampingi Kepala Rumah Sakit Siloam Adinata Zein menyebutkan pihaknya sudah melengkapi dokter dengan ilmu dokter dan keperawatan.

"Siap melayani segala jenis penyakit karena ditangani dokter yang berpengalaman. Saat ini Rumah Sakit Siloam ada 31 dan rencana 109 yang hadir di wilayah Indonesia daerah terpelosok yang tujuannya siap melayani dan menjadi rumah sakit pilihan," ungkapnya.