MEDAN - Personel Unit Reskrim Polsek Medan Timur menembak mati Aiyub (54), seorang bandar narkoba asal Aceh. Ia terpaksa ditembak mati karena melawan polisi saat berupaya kabur dalam pengembangan, Sabtu (12/8/2017) malam. Dari tangan Aiyub, polisi menyita 2 kilogram sabu-sabu yang akan diedarkannya di Medan.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho didampingi Kasat Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Ganda Saragih, mengatakan, pengungkapan jaringan narkoba ini bermula dari informasi menyebutkan adanya sebuah rumah kos di Jalan Beo Perumnas Mandala yang kerap dijadikan lokasi Transaksi narkotika. Kemudian atas informasi itu, polisi melakukan penyelidikan di lokasi.

"Petugas yang melakukan penyelidikan kemudian mendapati seorang laki-laki membawa kantong kresek yang diduga narkoba, dibalut dengan pembungkus warna kuning lalu petugas menangkapnya," kata Sandi kepada GoSumut, Minggu (13/7/2017) didampingi Kapolsek Medan Timur Kompol Wilson Pasaribu, dokter RS Bhayangkara serta petugas Labfor di RS Bhayangkara Polda Sumut Jalan KH Wahid Hasyim Medan.

Sandi menjelaskan, setelah ditangkap, pria asal Aceh yang menetap di Bogor itu melakukan perlawanan saat berupaya melarikan diri dalam pengembangan kasus di kawasan kanal Patumbak.

"Di lokasi, tersangka mencoba melawan petugas dengan sebuah pisau yang ditemukan di TKP lalu berupaya kabur dan anggota memberikan tembakan tegas dan terukur kepada tersangka," jelas alumnus Akpol tahun 1995 ini.

Kemudian, jelas Sandi, saat dalam perjalanan ke rumah sakit, tersangka meninggal dunia.

"Dalam perjalanan ke RS Brimob tersangka menghembuskan nafas terakhirnya," tambah mantan Kapolsek Medan Baru ini.

Selain itu, Sandi menyebutkan, pihaknya masih melakukan pengembangan dan tengah memburu dua anggota jaringan sindikat narkotika berinisial TN dan R.

"Dalam jaringan ini, polisi masih memburu dua orang anggota jaringan yang belum ditangkap," sebutnya.