MEDAN - Ketua Komisi VII Gus Irawan Pasaribu sempat heran kenapa distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi buat nelayan berlebih di Belawan. Keheranan itu dibandingkan Gus dengan penyaluran pupuk subsidi dan gas elpiji 3 kg yang selalu kekurangan di pasar.

Hal itu diungkapkan Gus saat melakukan kunjungan kerja, Kamis (10/8/2017), di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sumut di Belawan, Medan. Gus datang bersama Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa ke KKP Sumut, Belawan.

Dalam kunjungan itu digelar pertemuan dengan nelayan dan penyalur BBM di Aula Serba Guna KKP Belawan. Berbagai keluhan termasuk banyaknya masalah seperti distribusi BBM subsidi kepada nelayan yang selalu berlebih menjadi perhatian.

Terindikasi adanya permainan disana. Termasuk dugaan adanya sebagian BBM legal dan sisanya ilegal. Gus pun sempat meminta kepada pihak Polres Pelabuhan Belawan untuk mengusut masalah itu sebab tanpa harus ada laporan.

"Sebenarnya itu kan ilegal, tidak delik aduan. Harusnya sudah bisa langsung mengusut. Coba dong, diawasi juga atau dipantau. Agar tidak seperti itu lagi," kata Gus kepada perwakilan Polres Pelabuhan Belawan yang hadir.

Seusai pertemuan, Gus menyatakan akan segera membuat sistem dan konsep pengawasan yang lebih terukur. "Saya juga cukup heran. Di daerah lain kalau pupuk subsidi dan elpiji 3 KG itu selalu kekurangan. Ini malah berlebih. Ada apa? Tentunya, ada persoalan disini," tegasnya.