MEDAN-Perhatian bagi para kandidat Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) yang berkeinginan didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hanya calon yang track record-nya menunjukkan sikap anti intoleransi dan anti keberagaman yang akan mendapatkan dukungan.

“Jangan sampai Sumut menciptakan hattrick dimana gubernurnya tiga kali berturut-turut terjerat kasus korupsi dan dijebloskan ke dalam penjara,” kata Ketua Umum PSI Grace Natalia.

Grace menjelaskan itu kepada media di Medan. Menurut mantan presenter berita di televisi swasta ini, baik kandidat yang masih menjabat (incumbent) maupun yang tidak, kedua syarat tersebut oleh PSI tidak bisa ditawar-tawar.

Kepada rakyat Sumut yang akan menjadi pemilih, Grace mengingatkan agar tidak salah pilih. Rekam jejak setiap kandidat harus diketahui sebaik mungkin. Calon yang punya kompetensi mumpuni dan tidak pernah menipu rakyat, kandidat semacam itulah yang seharusnya dipilih.

“Jadikan pilkada sebagai media untuk menghukum kandidat yang bisanya hanya menipu rakyat. Jadilah pemilih yang cerdas, kalau ada yang benar-benar baik, ayo didukung,” tegasnya.

Grace memastikan bahwa kandidat Gubsu yang memenuhi persyaratan PSI akan didukung dengan cara-cara kreatif agar memperoleh dukungan terbesar dari rakyat. Cara kreatif yang tidak berbiaya besar namun efektif. Tidak perlu bagi-bagi sembako.

Diakui oleh Grace bahwa sejauh ini partainya belum menemukan figur Gubsu yang tepat untuk didukung.

“Bagi kami benchmark gubernur yang layak didukung adalah Basuki Tjahaya Purnama yang berpasangan dengan Djarot di DKI atau Nurdin Abdullah dari Bantaeng yang akan maju sebagai calon pada Pilgub Sulawesi Selatang mendatang,” katanya