JAKARTA - Panitia Asian Para Games Olimpic Committe (INAPGOC) akan meninjau langsung venues-venues yang akan menjadi penyelenggara laga cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam pesta olahraga kaum disabilitas Asian Paragames Oktober 2018 mendatang.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum INAPGOC, Radja Okto Saptahari di Jakarta, Selasa (1/8/2017). Menurutnya, peninjauan itu untuk melihat apakah fasilitas venues yang akan dipergunakan di Jakarta telah memiliki fasilitas untuk kaum disabilitas.

"Kami ingin memastikan bahwa fasilitas untuk kaum disabilitas sudah tersedia dengan jumlah yang cukup. Sebab, Indonesia akan kedatangan sekitar 1.000 peserta yang menggunakan kursi roda," katanya.

Untuk sukses menggelar perhelatan kaum disabilitas itu, kata Okto, Indonesia harus memiliki fasilitas yang menunjang mulai dari Athlette Village dan akses lainnya yang memudahkan bagi kaum disabilitas.

"Jadi tuan rumah Asian Paragames itu ibaratkan memegang 'bola panas' karena jika gagal akan menjadi citra buruk bagi Indonesia. Ini yang menjadi tanggung-jawab seluruh stake holder. Kita harus menjadikan Indonesia ramah untuk kaum disablitas," tegasnya.

Selain fasilitas, kata Okto, INAPGOC membutuhkan 3.000 voulenteer untuk membantu kesuksesan penyelenggaraan Asian Paragames 2018. Namun, dia menyebut masalah volunteer tidak masalah mengingat cukup banyak minatnya.

"Kami kebanjiran permitaan dari luar negeri terutama dari kaum muda yang ingin berpartisipasi tapi rela tidak dibayar. Kami tinggal mencari solusi untuk masalah akomodasi dan seragam mereka," jelasnya.***