Doloksanggul-Petani di Doloksanggul menanam jagung disela-sela menanam cabai merah. Sistem tanaman tumpang ini dilakukan mengingat harga cabai merosot di tingkat petani dan memanfaatkan yang ada.

P Siregar, warga Desa Siriaria, Kecamatan Polung, Kabupaten Humbang Hasundutan mengatakan, kondisi harga cabai yang sangat merosot tak sebanding dengan biaya pengeluaran. Harga cabai merah di tinkat petani sempat berada di level Rp 5.000 per kg. "Kita jelas rugi, itu membuat kita jera untuk menanam cabai", ucapnya.

Kondisi itu membuat bapak beranak dua itu berpikir lebih kreatif dalam hal pemanfaatan lahan. Karena harga cabai tidak naik, maka saat itu ia menanam jagung di bedengan tanaman cabai. Hasilnya, jagung tersebut bisa membiayai pupuk tanaman cabai.

"Awalnya sedikit putus asa. Kami mencoba menanami jagung bersamaan dengan cabe. Saat cabainya panen, jagungnya juga panen dan hasilnya cukup membantu untuk biaya pupuk yang terpakai untuk cabai," ujarnya.

Menurutnya harga biji jagung kering di pasaran cukup menjanjikan. Harganya dikisaran Rp 60 per kaleng. Tanaman jagung yang ditanam di luas lahan lima rantai menghasilkan biji jagung sebanyak lebih dari 300 kaleng. "Cukup pupuk sisa tanaman cabai yang dipakai untuk tanaman cabai itu," ujarnya.