LANGKAT-Harga ikan laut saat ini melambung di sejumlah wilaya di Sumatera Utara. Hasil tangkapan nelayan berkurang menjadi salah satu penyebab naiknya harga ikan laut di pasar.

"Penyebabnya hasil tangkapan kami berkurang karena dampak ributnya laut. Ombak besar karena angin tenggara, gelombang juga tidak menentu. Terkadang sehari cuaca bagus, dan 2 sampai 5 hari cuaca tak menentu, sehingga hasil melaut pun berkurang,” sebut Bahrul, nelayan tangkap di Pangkalanbrandan, Langkat.

Nelayan di pinggiran pesisir Sei Bilah Pangkalanbrandan ini mengaku biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan penghasilan. Sehingga juragan penampung ikan menaikkan harga pembelian.

"Kadang toke kami merasa kasihan, karena hasil tangkapan kami berkurang. Harga jual kami dibeli toke sedikit dinaikkan,” ujarnya.

Ikan kembung kuring kalau hasil tangkapn normal dibayar Rp 18.000/kg. “Karena ikan kami sikit selama melaut tiga hari, dibayarnya Rp 20.000/kg,” imbuhnya.

Hanafi, pedagang penampung ikan di Pangkalanbrandan mengatakan, ia juga merasa prihatin terhadap nelayan yang terus-terusan berkurang hasil tangkapannya.

"Kalau ikan berkurang saat ini, kita naikkanlah pembeliannya dari nelayan. Biasanya ikan selayang, kembung kuring tidak sampai Rp 15.000/kg, ini kita beli Rp 20.000/kg. Kasihan sama mereka, beli minyaknya dan makan mereka dil aut juga terkadang tidak kembali,” ujarnya.

“Kalau cuaca baik dan hasil tangkapan mereka bisa 200 kg. Saat ini paling bisa 30-40 kg saja,” lanjut Hanafi.

Pantauan harga ikan di pasaran seperti kembung mencapai Rp 35.000/kg, ikan tengah seperti tongkol, jenahar rata-rata di kisaran Rp 45.000- Rp 50.000/kg.