BANDA ACEH - Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengajak tokoh-tokoh Aceh menulis buku untuk memberikan inspirasi kepada generasi muda Aceh. Hal tersebut disampaikan Nova pada acara peluncuran dan bedah buku Keputusan Sulit Adnan Ganto di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Minggu (21/7/17).

"Pak Malik Mahmud, Pak Zaini Abdullah, Apa Karya mohon mengikuti jejak bang Adnan untuk menulis, apakah itu buku, bunga rampai dan sebagainya" ujar Nova.

Nova mengatakan, seseorang pernah mengatakan kepadanya bahwa orang Aceh tidak bisa menulis, kebiasaan ini justru ada di orang Minangkabau.

“Momen-momen seperti ini, di mana ada penulis-penulis hebat di Aceh mungkin bisa berkolaborasi dengan orang-orang besar di Aceh untuk menulis buku,” kata Nova.

Pada kesempatan tersebut, Nova menyampaikan, Pemerintah Aceh sangat membutuhkan nasihat-nasihat dari Adnan Ganto, karena kewajiban membangun Aceh yang lebih baik bukan hanya di tangan dua orang saja tapi kewajiban semua.

“Saya menyampaikan apresiasi lansung kepada bang Adnan, karena sekarang sudah keluar dari persembunyian, mungkin bisa memberikan nasihat terbaik buat kami-kami yang lebih muda,” kata Nova.

Sementara itu, penulis buku “Keputusan Sulit Adnan Ganto”, Nezar Patria mengatakan, nama Adnan Ganto sudah dikenal tapi tidak bisa disentuh. Sejak 1997, saat itu Adnan Ganto dikenal sebagai Menteri Bayangan. Di dunia media kata Nezar, beliau tidak dapat disentuh.

Nezar mengatakan, untuk menulis buku tersebut ia mewawancarai 43 narasumber, beberapa di antaranya adalah atasan dari Adnan Ganto saat bekerja di luar negeri.

Buku dengan judul “Keputusan Sulit Adnan Ganto” mengupas sosok Adnan Ganto, putra Buloh Blang Ara, Kecamatan Kutamakmur, Aceh Utara yang sukses menjadi seorang bankir kelas dunia.

Buku tersebut dibedah oleh tiga profesor, yakni mantan ketua Mahkamah Konstitusi Prof Mahfud MD, Prof Yusny Saby dan Prof Humam Hamid.

Sejumlah para tokoh nasional hadir dalam peluncuran buku ini, di antaranya Mahfud MD, Laksamana (Purn) Widodo As (mantan Menkopolhukam), Laksamana (Purn) Agus Suhartono (mantan Panglima TNI).

Hadir juga mantan Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Sekretaris Daerah Aceh Dermawan, MM, para rektor di Banda Aceh, Darwati A Gani istri Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Wakil Ketua DPRA Sulaiman Abda, serta sejumlah pejabat dan tokoh lainnya.