MEDAN - Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan mencatat, sebanyak 41 rumah di Jalan Prof HM Yamin, Gang Lurah, Kecamatan Medan Perjuangan, ludes terbakar, sejak Kamis (20/7/2017) malam hingga Jumat (21/7/2017) pukul 01.45 WIB. Rumah-rumah yang terbakar tersebut, yakni 37 unit berada di lingkungan VIII, dan 4 unit berada di lingkungan IX, dengan tingkat kerusakan yang berbeda-beda.

Untuk itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan drg Usma Polita Nasution mengaku, pihaknya telah menyiagakan diri untuk mengantisipasi persoalan kesehatan korban terutama akibat trauma kebakaran. Tim dokter dan perawat pun kata dia juga sudah diturunkan.

"Kita memang tidak ada mendirikan posko dilokasi kebakaran itu. Tapi pada saat kejadian, kita sudah turunkan dua dokter dan satu perawat untuk menangani korban," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (21/7/2017).

Usma menjelaskan, apabila ada korban yang terluka dan tidak bisa ditangani, maka akan segera dirujuk ke rumah sakit. Dari rumah sakit, sebut dia, akan di cek kondisi mental korban, apakah perlu mendapatkan penanganan psikologis ataupun tidak.

"Bersama Dinas Kebakaran, kita memang rutin untuk menyiapkan tenaga medis, ambulance, beserta obat-obatan untuk membantu korban," tegasnya.

Usma menambahkan, Dinas Kesehatan juga telah menyiagakan Puskesmas Sentosa Baru untuk menangani para korban. Hal ini dilakukan, dengan bekerjasama dengan Kecamatan Medan Perjuangan.

Sementara itu, Manager Pusdalops BPBD Kota Medan Muhammad Yunus mengatakan, untuk penanganan para korban, pihaknya telah membangun tenda darurat yang ditempatkan di Jalan M Yakub.

"Selain itu, kami juga menempatkan posko bagi warga yang terkena musibah tersebut di Masjid AR-Rahim di Jalan M Yakub dan Mushola Al-Faidzin di Jalan M Yakub Gang Pisang," jelasnya.

Kabag program Dinas Pencegahan Pemadam Kebakaran Kota Medan Udin menyebutkan, bahwasanya api berasal dari rumah seorang penjual jamu, yang juga merupakan mertua dari kepling setempat.

"Dia masak jamu, namun ditinggalkannya. Alhasil, jamunya kering, kemudian kompornya meletup dan terjadilah kebakaran," terangnya.

Pada malam itu, sambung udin, angin juga bertiup sangat kencang, sehingga api cepat menjalar kerumah-rumah lainnya yang rata-rata merupakan semi permanen.

"Setelah 16 mobil diturunkan, barulah api bisa di padamkan. Selama pemadaman, kita memang kesulitan, karena lokasi kebakaran sangat sempit," tandasnya.